Demi Kenyamanan Lambung, Ahli Gizi Ini Sarankan Hindari Makan 'Gorengan' Saat Buka Puasa

Makanan atau jajanan yang digoreng alias 'gorengan' menjadi salah satu jajanan yang selalu ada dalam menu buka puasa masyarakat di Indonesia.

Muhammad Taufiq
Selasa, 05 April 2022 | 09:49 WIB
Demi Kenyamanan Lambung, Ahli Gizi Ini Sarankan Hindari Makan 'Gorengan' Saat Buka Puasa
Ilustrasi jajanan gorengan [Foto: ANTARA]

SuaraJatim.id - Makanan atau jajanan yang digoreng alias 'gorengan' menjadi salah satu jajanan yang selalu ada dalam menu buka puasa masyarakat di Indonesia.

Namun ternyata mengonsumsi 'gorengan' ini memilik dampak kurang baik bagi kenyamanan lambung. Hal ini disampaikan Pakar Gizi Klinik dari Rumah Sakit Ciptomangunkusumo Dokter Fiastuti Witjaksono.

Ia bahkan menyarankan agar ummat Islam yang berpuasa agar menghindari mengkonsumsi gorengan selama berbuka puasa dan sahur.

"Gorengan sebaiknya tidak dikonsumsi supaya lambung tidak merasa kurang nyaman. Lambungnya tidak enak, pengosongan lambung jadi lebih lambat," katanya seperti dikutip dari Antara, Selasa (04/04/2022).

Baca Juga:Tidak Hanya Menahan Lapar dan Dahaga, Dokter: Momen Puasa Ramadhan Bisa untuk Belajar Berhenti Merokok

Selain gorengan, makanan berlemak tinggi juga perlu Anda hindari karena dapat mengganggu atau menghambat pengosongan lambung, lalu makanan yang dapat merangsang asam lambung atau merusak lambung seperti makanan pedas, asam sebaiknya dikurangi terutama diawal-awal puasa.

"Kalau sudah beberapa hari, biasanya saluran cerna sudah beradaptasi, bisa kembali menerima makanan biasa," kata Fiastuti.

Dia juga menyarankan Anda menghindari makanan-makanan yang menghasilkan gas seperti makanan berlemak, minuman bersoda, sayuran tertentu semisal kol dan sawi karena menghasilkan gas di lambung sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman, kemudian buah-buah tertentu seperti nangka dan pisang ambon.

Anda pun sebaiknya menghindari makanan atau minuman yang merangsang keluarnya asam lambung seperti kopi, minuman beralkohol dan jeruk yang sangat asam.

"(Hal ini dilakukan) supaya puasa menghasilkan luaran yang lebih sehat tanpa dibebani beberapa kondisi yang ganggu lambung," tutur Fiastuti.

Baca Juga:Pedoman Ibadah Ramadhan 1443 H: Begini Aturan untuk Kegiatan Masjid, Buka Puasa Bersama hingga Open House

Kemudian, demi meningkatkan daya tahah tubuh selama pandemi, Anda tak disarankan sahur semata teh manis, namun perlu asupan makanan lengkap semisal mencakup protein seperti ikan, ayam, daging, tahu, tempe, susu serta sayur dan buah yang menjaga rasa kenyang lebih lama sehingga tidak mudah lapar saat berpuasa.

Anda dengan kondisi medis tertentu, diabetes misalnya, sebaiknya berbuka puasalah dengan makanan manis cukup sekali supaya kadar gula darah optimal saja, setelah itu jangan makan manis lagi.

Apabila Anda memiliki penyakit hipertensi, kurangi makanan yang terlalu asin. Kemudian bila kadar kolesterol Anda tinggi maka hindari lemak jenuh seperti kulit ayam dan gorengan.

Terakhir, selama berpuasa untuk mencegah dehidrasi, Anda harus cukup minum yakni sekitar 6-8 gelas per hari.

"Cairan bisa air putih, bisa dikombinasi dengan susu," katanya menegaskan. ANTARA

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini