SuaraJatim.id - Bentrokan pendekar dari dua perguruan di Kecamatan Ngimbang Lamongan terus berlanjut. Padahal saat ini sedang Puasa Ramadhan.
Bentrokan ini diduga disebabkan lantaran sentimen lama yang melibatkan masing-masing pendekar. Dan benar saja, sentimen yang terus dipelihara itu kembali pecah kemarin, Minggu (03/04/2022).
Bentrokan melibatkan dua perguruan kembali terjadi di Dusun Cerme Desa Girik Kecamatan Ngimbang. Pengeroyokan terjadi dua kali dengan sasaran korban berbeda.
Dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, polisi berhasil mengamankan 3 pemuda dari belasan pelaku yang ada ke Mapolres Lamongan.
Untuk kronologisnya berawal saat korban Wijayanto (18) bersama Bagus Budi Cahyono (18) berangkat dari rumah dengan berboncengan untuk ngopi di warung 88, Desa Sendangrejo, Ngimbang, pada Sabtu (2/4/2022), sekira pukul 20.00 WIB.
Sepulangnya dari warkop tersebut, sekira pukul 01.00 WIB, Minggu (3/4/2022), saat di tengah perjalanan, tepatnya di depan warung Erni, Desa Girik, keduanya diadang sekawanan pemuda yang memakai sweater warna hitam dan bertuliskan Shorenk di bagian dadanya.
Kala itu, dua pelaku dari sekawanan penghadang itu tiba-tiba langsung menyerang dan memukul korban Bagus, sebanyak dua kali di bagian kepalanya. Setelah puas, mereka kabur dengan mengendarai sepeda motor menuju ke arah utara.
Insiden kedua, sekawanan pemuda dengan ciri-ciri berpakaian serba hitam sama seperti sebelumnya kembali mendatangi Dusun Cerme Desa Girik, Ngimbang, sekira pukul 01.15 WIB.
Mereka hendak mendekati korban Andre Alfiansyah yang sedang duduk di atas sepeda motor Scoopy miliknya bersama teman-temannya Rachmat Agung Wijaya, Bagas dan Atang Andika Putra.
Sekawanan pelaku tersebut berteriak menyebut nama perguruan silat, tempat Andre bernaung. Mengetahui akan diserang, Andre dan lainnya segera kabur ke dalam kampung dan meninggalkan 2 unit sepeda motor mereka.
- 1
- 2