Amerika dan Nato vs Rusia Dalam Perang Ukraina, Lavrov Ingatkan Kembali Tak Remehkan Resiko Perang Nuklir

Sampai sekarang perang di Ukraina masih berkecamuk. Banyak proxy terlibat dalam perang ini, mulai dari Amerika Serikat sampai Pakta Pertahanan Antlantik Utara (NATO).

Muhammad Taufiq
Selasa, 26 April 2022 | 11:05 WIB
Amerika dan Nato vs Rusia Dalam Perang Ukraina, Lavrov Ingatkan Kembali Tak Remehkan Resiko Perang Nuklir
Patroli tentara Rusia di Mariupol Ukraina. (Foto: AFP)

"Amerika Serikat praktis telah menutup semua kontak semata-mata karena kami berkewajiban membela orang-orang Rusia di Ukraina," kata Lavrov, mengulangi alasan Moskow melakukan invasi di negara tetangganya itu.

Namun, dia mengatakan pasokan senjata canggih Barat, termasuk rudal anti tank Javelin, kendaraan lapis baja dan pesawat nirawak, merupakan tindakan provokatif yang sudah diperhitungkan untuk memperpanjang konflik ketimbang mengakhirinya.

"Senjata-senjata ini akan menjadi target yang sah bagi tindakan militer Rusia dalam konteks operasi khusus," kata Lavrov.

"Fasilitas penyimpanan di Ukraina barat telah menjadi target lebih dari sekali (oleh pasukan Rusia). Bagaimana tidak?" katanya menambahkan.

Baca Juga:IMF: Ekonomi Asia Terancam Melambat Dampak Perang dan Situasi Industri China

"NATO, pada dasarnya, terlibat dalam perang dengan Rusia melalui sebuah proksi dan mempersenjatai proksi tersebut. Perang berarti perang."

Dia mengatakan pemerintah Ukraina tidak berunding dengan niat baik dan Presiden Volodymyr Zelenskyy, mantan aktor, seperti Perdana Menteri Inggris yang berakting di depan publik daripada menangani tugas di depan mata: perundingan.

"Mereka mirip dalam hal kemampuan berakting. Misalnya, mereka pura-pura bernegosiasi," kata Lavrov. ANTARA

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini