Petani Hilang Tinggal Kerangka di Hutan Temon Ponorogo, Topi Spiderman Pengungkap Identitas!

Polisi akhirnya menguak identitas kerangka manusia yang ditemukan di kawasan hutan Temon, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Riki Chandra
Rabu, 26 November 2025 | 14:59 WIB
Petani Hilang Tinggal Kerangka di Hutan Temon Ponorogo, Topi Spiderman Pengungkap Identitas!
Ilustrasi garis polisi. ((Shutterstock))
Baca 10 detik
  • Petani temukan kerangka manusia di hutan Temon Sawoo Ponorogo.
  • Polisi pastikan identitas kerangka adalah Wagiman (67) yang hilang hampir sebulan.
  • Hasil autopsi tidak ditemukan kekerasan dan korban diduga meninggal wajar.

SuaraJatim.id - Polisi akhirnya menguak identitas kerangka manusia yang ditemukan di kawasan hutan Temon, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Sebelumnya, seorang petani yang baru pulang dari ladang menemukan sesosok kerangka manusia tergeletak di antara dedaunan kering pada Jumat (7/11/2025) lalu.

Wakapolres Ponorogo, Kompol Ari Bayuaji, mengonfirmasi bahwa kerangka tersebut adalah Wagiman (67), seorang petani dari Desa Suru, Kecamatan Sooko, yang dilaporkan hilang sejak awal Oktober 2025.

"Saksi yang pulang dari berladang melihat kerangka manusia tergeletak di tanah. Temuan itu kemudian dilaporkan kepada warga lain dan ke Polsek Sawoo serta Puskesmas Sawoo,” kata Kompol Ari, dikutip dari BeritaJatim, Rabu (26/11/2025).

Polisi menemukan kerangka manusia yang masih utuh dengan beberapa petunjuk penting. Mulai dari baju batik, celana pendek hitam, jaket, dan sepasang sandal jepit. Penemuan benda-benda ini menjadi titik awal penyelidikan untuk menguak siapa sosok keranga tersebut.

Selain itu, petugas juga menemukan sebuah topi bergambar Spiderman tergeletak di dekat lokasi.

“Barang-barang itu kemudian dicocokkan dengan keterangan keluarga korban. Anak korban mengakui seluruh barang tersebut adalah milik almarhum yang hilang sejak sekitar satu bulan lalu,” jelas Ari.

Keluarga Wagiman (67) memang telah mencari sejak pria tua itu tidak pulang ke rumah pada 7 Oktober 2025. Sang anak, Sugiyono, bahkan telah melaporkan kehilangan ayahnya ke Polsek Sooko pada 18 Oktober.

Beberapa warga sekitar hutan Temon juga sempat melihat seorang pria tua berjalan sendirian di jalur hutan.

Untuk memastikan tidak adanya unsur pidana dalam Kasus Mayat Ponorogo ini, jasad dibawa ke RSUD dr. Harjono Ponorogo. Tim forensik dari RS Bhayangkara Polda Jatim melakukan proses Autopsi RSUD Harjono secara menyeluruh.

“Struktur tulang lengkap, jenis kelamin laki-laki, usia diperkirakan 50–70 tahun, tinggi badan 164–168 cm, dan tidak ditemukan bekas penganiayaan,” ujar Ari.

Selain itu, tim identifikasi juga menemukan kecocokan ciri fisik Wagiman yang unik, seperti postur sedikit bungkuk, gigi ompong, dan bekas patah tulang pada iga kanan.

“Keluarga sudah memastikan ciri-cirinya dan menerima hasil autopsi. Kerangka itu dipastikan adalah Saudara Wagiman,” pungkas Ari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini