SuaraJatim.id - Korban tenggelam di Bengawan Solo Desa Kedungarum Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur masih belum ditemukan, Selasa (24/05/2022).
Sebanyak 106 personel dari SAR dikerahkan untuk mencari korban di hari kedua setelah tenggelam tersebut. Korban atas nama Ahmad Taufiq (32) warga RT 02 RW 03 desa setempat.
Seperti dijelaskan Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro Agus Purnomo, mengatakan sebanyak 106 personel diturunkan.
Para anggota personel pencarian korban dugaan tenggelam itu berasal dari 18 organisasi pemerintahan maupun dari organisasi relawan. Demikian dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com.
Baca Juga:Sebentar Lagi Idul Adha, Ulama Ingatkan Ternak Terjangkit PMK Tak Bisa Dikurbankan
Beberapa organisasi yang tergabung tersebut yakni, berasal dari Agen BPBD Jatim, BPBD Bojonegoro, BASARNAS, KODIM 0813, POLRES Bojonegoro, POLAIRUD, BRIMOB Bojonegoro.
SATPOL PP, DAMKAR Bojonegoro, DISHUB Bojonegoro, BPBD Ngawi, Perangkat Desa Kedungarum, DMC RS Aisyah, EBR, Gerpik, SAR Sikatan, LPBI NU, dan SAR MTA.
“Skema pencarian dibagi menjadi tiga SRU, dengan radius penyisiran sepanjang kurang lebih 20 Km. Pencarian dilakukan dengan menggunakan 10 LCR (perahu karet) dan satu unit ambulance,” ujar Agus Purnomo, Selasa (24/5/2022).
Sekadar diketahui, korban hilang dan diduga tenggelam diperkirakan pada Minggu (22/5/2022) sekitar pukul 18.00 WIB. Karena terakhir kali, korban diketahui oleh ibu kandungnya sedang melamun di tepian Sungai Bengawan Solo.
Hingga malam, korban tidak kunjung pulang. Keesokan harinya ditemukan sandal korban di tepi sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut.
Baca Juga:Ditinggal Pemiliknya ke Sawah, Dua Rumah di Bojonegoro Ludes Jadi Arang