SuaraJatim.id - Undangan sebuah hajatan seperti pernikahan atau acara khitanan biasanya berbentuk simple dengan kartu yang dilipat. Lantas, bagaimana jika undangan tersebut berbentuk banner dan dipajang di pinggir jalan?
Ya, di Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur sudah menjadi hal yang biasa membuat undangan dalam bentuk banner.
Banner ini adalah undangan terbuka sekaligus pemberitahuan bagi warga di sekitar munjungan yang mana daerah tersebut mayoritas berada di area pegunungan.
Banner-banner tersebut salah satunya direkam oleh video amatir yang diambil oleh warga. Video itu kemudian diunggah oleh akun TikTok @ifansinaga0.
Baca Juga:Joki Kuda di Bromo yang Viral Memalak Wisatawan Minta Maaf
Dalam video berdurasi pendek tersebut terlihat sejumlah banner yang diletakkan di pinggir jalan. Banner-banner tersebut dipasang di sebuah kayu dan ditancapkan di tanah.
Jarak antara banner yang satu dengan lainnya pun saling berdekatan. Jika dilihat sekilas, banner tersebut tampak seperti banner pemilihan kepala desa (kades).
Namun, rupanya banner tersebut merupakan undangan hajatan. Sementara foto yang ada di banner tersebut merupakan orang yang punya hajatan.
Dalam banner tampak foto pasangan yang punya hajat, lengkap dengan informasi alamat, hari, tanggal, dan acara hajatan. Rata-rata, acara hajatan yang digelar adalah pernikahan serta khitan.
Unggahan tersebut pun mengundang beragam komentar dari warganet. Tak sedikit yang mengira banner tersebut merupakan banner pemilihan kades.
Baca Juga:Wanita Ini Pilih Nikah dengan Boneka, Mengaku Punya Anak yang Terbuat dari Kain
"galek punya cerita," ujar eko***
"yang nikah anaknya, yang dipajang foto emak bapaknya," kata emir***
"Munjungan Trenggalek ini pasti, bahkan sampai disiarkan di radio," komen arno***
"kukira baliho calon kepala desa," kata you***
"gw kira mau pemilihan kades," imbuh syri***
"pertama ke trenggalek aku nyeletuk omg kompak ya calegnya sepasang semua, ga taunya orang punya hajat, diketawain orang sana akunya," komen nura***
"tinggal pilih aja mau ke acara siapa," ujar ago***
"pernah tau beginian pas ke munjungan trenggalek," komen yuniar***
"Beda tempat beda adat & budaya," ujar damar***
Kontributor : Fisca Tanjung