Waspadai Longsor Susulan di Lereng Wilis Kediri

Imbauan itu menyusul terjadinya tanah longsor di Dusun Besuki, Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Kamis (23/6/2022).

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Sabtu, 25 Juni 2022 | 17:14 WIB
Waspadai Longsor Susulan di Lereng Wilis Kediri
Ilustrasi- longsor di Kediri. [BNPB]

SuaraJatim.id - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengimbau warga di kawasan lereng Gunung Wilis agar mewaspadai potensi bencana longsor.

Imbauan itu menyusul terjadinya tanah longsor di Dusun Besuki, Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri,  Kamis (23/6/2022). Akibatnya, rumah milik Slamet rusak diterjang material longsor. Beruntung tidak ada korban jiwa akibat bencana alam tersebut.

“Saat ini kita ketahui curah hujan masih tinggi, saya meminta warga yang berada di daerah rawan bencana untuk lebih meningkatkan kewaspadaan,” katanya mengutip dari Beritajatim.com, Sabtu (25/6/2022).

Sementara itu, dalam bencana tanah longsor di lereng Gunung Wilis ini, rumah Slamet tertimbun material tanah dari tebing setinggi 20 meter dan lebar 10 meter yang runtuh. Beruntung, pemilik rumah bersama keluarganya berhasil selamat dari insiden itu.

Baca Juga:Tak Kuat Digerogoti Diabetes, Kakek-kakek di Kediri Ditemukan Menggantung

Selain rumah Slamet, titik longsor juga terjadi di RT 02, yakni tembok penahan tanah (TPT) jalan longsor. Untuk mengantisipasi longsor susulan sehingga terjadi hal yang tak diinginkan separo akses jalan dilakukan penutupan.

“Pemerintah Kabupaten Kediri prihatin atas musibah ini, begitu mendapat informasi itu, saya juga telah meminta dinas terkait (BPBD) terjun ke lokasi. Kepada warga kami sekali lagi meminta tetap tingkatkan kewaspadaan,” ungkap Mas Dhito.

Kepala BPBD Kabupaten Kediri Randy Agatha Sakaira menjelaskan, saat kejadian longsor, Slamet beserta keluarganya telah terlebih dulu meninggalkan rumah. Tidak ada yang menjadi korban dalam longsor itu.

“Jadi selain melakukan tanggap darurat kita juga lakukan upaya pencegahan dan kesiapsiagaan yang kita lakukan sebelumnya,” bebernya.

BPBD, lanjut Randy, melakukan berbagai langkag. Selain meningkatkan edukasi, termasuk pembentukan tim siaga bencana desa maupun desa tangguh bencana. Hal itu karena Kabupaten Kediri secara topografi terdapat wilayah perbukitan.

Baca Juga:Pasangan Suami-Istri di Kediri Nyaris Tertimbun Longsor

“Mau tidak mau kita akui bahwa wilayah Kabupaten Kediri ada wilayah perbukitan dan memang ada potensi terjadi longsor,” tuturnya.

Senada dengan yang disampaikan Mas Dhito, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengenali potensi bencana yang terjadi di wilayahnya. Sebab, selain longsor, hujan deras yang masih terjadi saat ini biasa diiringi angin kencang yang juga bisa menumbangkan pohon.

“Misalnya kalau hujan deras dengan intensitas yang lama harus mencari tempat yang lebih aman,” pesannya.

Terkait dampak longsor yang terjadi, pemilik rumah mengungsi di rumah kerabat yang berada tak jauh dari tempat tinggalnya. Kerja bakti pembersihan material longsor dilakukan dengan bekerjasama unsur pemerintah daerah, relawan, warga, maupun TNI/Polri.

“Kita kemarin ke lokasi juga menyalurkan bantuan dari Mas Bupati baik itu selimut, tikar maupun peralatan dapur lengkap,” ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini