SuaraJatim.id - Warga Desa Sambi Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri dibuat geger dengan keberadaan Masyudi Rianto yang ditemukan tewas menggantung di kamar mandi rumahnya.
Padahal sebelum ditemukan tergantung itu, Masyudi mengikuti takbir keliling Idul Adha di kampungnya pada Sabtu malam (9/7/2022). Diduga, dia memutuskan mengakhiri hidup lantaran tidak tahan sakit napas.
Seperti dijelaskan Kapolsek Ringinrejo Iptu Joko Suparno, Masyudi ditemukan oleh ibunya, Khoiriyah (60) dalam keadaan sudah tak bernyawa di kamar mandi.
Saat itu ibunya pun kaget dan segera meminta bantuan tetangga. Khoiriyah masih tidak menyangka anaknya bakal memilih mengakhiri hidup secara tragis.
Baca Juga:Sembelih 198 Sapi dan 68 Kambing, Polda Metro Jaya Bakal Bagikan 11 Ton Rendang Besok
"Sebelum meninggal dunia, sempat ikut takbir keliling. Kemudian pulang dan pamit ke ibunya pergkei kandang ternak di belakang rumahnya," katanya dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Minggu (10/7/2022).
Sebetulnya, Khoiriyah sempat menaruh curiga. Sebab, sudah lebih 1 jam pamit ke kandang ternak, Riyanto tak kunjung kembali. Ibunya pun memanggil beberapa kali dan tidak ada jawaban dari anaknya.
Khoiriyah kemudian mencarinya ke kandang ternak di belakang rumah. Perempuan paruh baya itu semakin khawatir, karena anak laki-lakinya itu ternyata tidak ada di kandang.
"Ibunya mencari di kamar mandi dan melihat korban dalam keadaan tergantung di tiang belandar kamar mandi dalam keadaan sudah meninggal," ujarnya.
Spontan, Khoiriyah berteriak histeris. Dia meminta pertolongan tetangga – tetangganya. Sang ibu terus menangis sambil memegangi jasad anaknya yang masih tergantung. Kejadian itupun kemudian dilaporkan kepada pihak kepolisian.
Baca Juga:Permintaan Tusuk Sate Meningkat saat Idul Adha
Dokter Puskesmas setempat memastikan Riyanto meninggal karena bunuh diri. Tidak ada tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuhnya. "Dari hasil pemeriksaan tidak ada yang mengarah ke tindak kriminal," ujarnya.
Dia menambahkan, hasil pemeriksaan terhadap sejumlah saksi didapat ketarangan bahwa, pelaku mengakuh sakit sesak nafas sejak sebulan terakhir. Pelaku merasa tersiksa dengan sakit yang diidapnya tersebut dan diduga menjadi motif gantung dirinya.
"Dari kejadian tersebut, pihak keluarga menerima dengan iklas atas musibah tersebut. Mereka membuat surat peryataan bersama untuk tidak di lakukan otopsi terhadap jenazah," katanya.
Usai diserahkan kembali kepada pihak keluarga, jenazah kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum setempat.
Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.