Ia sempat 4 hari tidak sadarkan diri setelah meminum teh sembako kiriman orang tak dikenal. Sebelum pingsan, Sukron menerima kiriman paket sembako berlabel media, Warta Bromo dan Radar Bromo.
Paket tersebut kemudian dikonfirmasi ke kedua media tersebut namun manajemen kedua media itu mengaku tidak ada yang mengirim paketan.
Paket kemudian dibawa pulang. Teh kemasan sempat diminum, namun setelah itu dia kejang-kejang lantas pingsa dan tidak sadarkan diri sampai sekarang ini.
Ia sempat dibawa ke rumah sakit di Pasuruan, namun karena kondisinya parah lantas dirujuk ke RSSI Malang.
Baca Juga:Tersangka Percobaan Pembunuhan Wartawan Berita Metro Pasuruan Jalani Rekonstruksi 36 Adegan
Untuk kronolis lengkapnya, seperti dituturkan Mertua Adim, Heru Purnomo, menantunya itu menerima paket yang dibungkus kardus dan bertuliskan dua nama perusahaan media lokal di Pasuruan, yakni WartaBromo (WarMo) dan Koran Radar Bromo.
"Paket itu dikirim kurir, diterima istri Adim. Lalu sama istrinya ditanyai dari siapa, si kurir bilang dari kantor," kata Heru, yang kemudian melaporkan kasus tersebut ke kepolisian, Minggu (28/08/2022).
Adim tidak berprasangka apa-apa. Ia langsung membuka paket tersebut. Meski Setelahnya, ia memastikan kembali jika barang tersebut dikirim oleh kantor media yang tertera.
Alhasil, saat dihubungi, pihak WarMo pun menegaskan jika bingkisan tersebut tidak berasal dari kantornya. Sebab tidak ada pengiriman bingkisan seperti yang ditunjukkan olehnya. Bahkan label Meriahkan kemerdekaan yang terpajang di kardus paket merupakan tema saat HUT RI ke 75 Tahun lalu.
Pasca penerimaan paket tersebut, Adim pun sempat jalan – jalan keluar rumah bersama keluarganya pada Minggu (28/8/2022) siang.
Baca Juga:Banner Surat Terbuka Warga Beji Pasuruan Buat Presiden, Minta Tolong Pencemaran Sungai Wrati Diatasi
Hingga kemudian, pada sekitar pukul 16.30 WIB, Adim yang sudah sampai di rumah meminum teh di dalam paket kardus tersebut.