SuaraJatim.id - Malam-malam dua pasangan muda-mudi di Gresik Jawa Timur ( Jatim ) tepergok lagi mesum di bangku taman trotoar jalan, Rabu (28/09/2022).
Keduanya kemudian diamankan oleh Satpol PP Kota Setempat. Pengamanan ini terjadi setelah petugas Satpol PP melakukan razia rutin setiap malam.
Kabid Tantribum Satpol PP Kota Malang, Rahmat Hidayat, mengatakan kalau keduanya merupakan mahasiswa baru di salah satu kampus di Gresik.
"Jadi kami sebar tim intel kami di beberapa titik. Nah kebetulan yang ada di Jalan Bandung depan Universitas Merdeka Pariwisata dan Jalan Veteran depan Universitas Negeri Malang ditemukan dua pasangan mesum," katanya dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Kamis (29/09/2022).
Baca Juga:Parah! Pria Meninggalkan Pasangan Wanita Ketika di Grebek Satpol PP
Rahmat menuturkan, dalam razia kali ini mereka meminta tim Satpol PP untuk melakukan perekaman adegan asusila sebelum menggerebek.
Tujuanya video itu sebagai barang bukti agar pelaku tindak asusila tidak bisa mengelak perbuatannya.
"Duanya kita amankan, setelah ada bukti video dan foto. Karena kalau tidak ada bukti biasanya mereka mengelak. Setelah ada bukti kita amankan dan dibawa ke kantor," ujar Rahmat.
Kedua pasangan ini melanggar Perda nomor 8 tahun 2005 tentang larangan tempat pelacuran dan perbuatan cabul.
Mereka didakwa melakukan cabul atau perbuatan melanggar norma agama dan kesopanan dengan indikasi mengarah ke asusila serta kegiatan yang menimbulkan gairah ke seksual.
Baca Juga:Gelaran SGIC V 2022, Semen Gresik Beri Apresiasi Tertinggi kepada Inovator Terbaik Perusahaan
"Mereka kita beri sanksi pembinaan dan video call langsung kepada orangtua masing-masing. Selain itu, mereka wajib lapor satu Minggu tiga kali. Kedua orangtuanya semua berterimakasih atas tindakan kita," ujarnya menambahkan.
Hasil interogasi diketahui bahwa dua pasangan ini merupakan mahasiswa baru di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Malang. Mereka berasal dari Banyuwangi, Blitar dan satu dari daerah di Sulawesi.
"Dari dua tempat itu saya interogasi. Mereka melakukan perbuatan itu karena dirasa nyaman dan kurang penerangan mereka menganggap warga baru di Malang jadi cuek. Mereka menganggap ke Malang merasa bebas," kata Rahmat.