SuaraJatim.id - Kasus meninggalnya seorang santri berinisial DWW (14) asal Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi Jawa Timur ( Jatim ) masih terus diselidiki oleh kepolisian.
Saat ini keluarga sedang menunggu hasil autopsi dari kepolisian. Autopsi sendiri sebelumnya sudah dilakukan oleh RSUD Sragen Jawa Tengah ( Jateng ), lokasi santri tersebut meninggal di Pesantren Masaran.
Santri ini merupakan anak semata wayang pasangan DMW (43) dan J (38). Kedua orang tuanya itu menerima kabar kematian anaknya dari pengurus pondok pesantren.
Kedua orangtuanya itu merasa curiga ada yang janggal dengan kematian DWW sehingga melaporkannya ke kepolisian setempat. Karena saat kain kafan dibuka ada lebam di beberapa anggota tubuh siswa kelas IX SMP itu.
Baca Juga:Santri Ngawi Meninggal di Pondok Sragen Jateng, Diduga Korban Kekerasan
Namun, pihak keluarga masih menunggu hasil autopsi yang dijanjikan bakal keluar seminggu setelah otopsi. Ini dikatakan oleh pamannya berinisial K, dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Selasa (22/11/2022).
"Saat ini masih kami tunggu hasilnya. Katanya sih seminggu setelah otopsi itu baru bisa keluar. Jenazah keponakan saya sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum desa kami pada Minggu (20/11/2022) pukul 19.00 WIB," kata K, paman DWW.
K mengatakan jika pihaknya memang perlu mengetahui hasil otopsi karena kematian keponakannya sangat janggal. Terlebih, sebelum dikabarkan meninggal, pihak pondok yang berada di Kecamatan Masaran Sragen itu mengaku jika DWW sempat menjalani hukuman dari seniornya yang sudah SMA.
DWW dihukum karena tidak mengerjakan piket dan dikumpulkan dengan pelanggar lain oleh para senior pada Sabtu (19/11/2022) malam.
“Sejak kami membuka kafan dan ada lebam, kami.langsung tanya ke pihak pondok, apakah DWW ini sempat mengeluh sakit, tapi ternyata kan tidak. Malah mereka cerita jika DWW sempat menjalani hukuman dari seniornya akibat tidak mengerjakan piket,” kata K.
Baca Juga:Habis Divaksin PMK Sapi Malah Mati, Warga Ngawi Minta Pemkab Ganti Rugi
Diketahui, seorang santri remaja asal Kedunggalar, Ngawi, Jawa Timur, dilaporkan meninggal dunia di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen pada Minggu (20/11/2022).
Korban diketahui berinisial DWW (14), putra tunggal pasangan DMW (43) dan J (38). Korban dilaporkan meninggal kemarin pukul 04.00 WIB.
Ayah korban, DMW, mengaku mendapatkan kabar anaknya meninggal pertama kali pada Minggu pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Kabar tersebut disampaikan oleh perwakilan ponpes yang datang langsung ke rumahnya.