SuaraJatim.id - Uji coba roket dan nuklir Korea Utara (Korut) benar-benar membuat dua negara tetangganya terancam. Jepang misalnya, meresponnya dengan mengembangkan teknologi senjata pencegat roket Korut.
Sementara Korea Selatan (Korsel), kabar terbaru disebut-sebut tengah meluncurkan sebuah divisi baru untuk melawan ancaman senjata nuklir dari Korea Utara dan senjata-senjata pemusnah massal (WMD) lainnya.
Kepala Staf Gabungan (JCS) militer Korsel telah meresmikan pembentukan divisi tersebut, yang dinamai Direktorat Perlawanan Nuklir dan WMD.
Direktorat itu, kata JCS, akan menjadi fondasi bagi peluncuran "komando strategis". Direktorat yang baru tersebut berasal dari pusat reaksi nuklir dan WMD di bawah Direktorat Perencanaan Strategis JCS, yang kemudian berkembang menjadi direktorat terpisah.
Baca Juga:3 Fakta Menarik di Balik Serangan Drone Korea Utara Terhadap Korea Selatan, Bikin Merinding!
Fungsi direktorat yang baru bertambah dalam aspek informasi, operasi, kekuatan, dan pembangunan tempur.
JCS mengatakan direktorat yang baru akan menyokong upaya Korea Selatan membangun sistem pertahanan "tiga poros", juga mengawal integrasi pengelolaan kemampuan di luar angkasa, dunia maya, dan ranah-ranah spektrum elektromagnetik.
Salah satu dari tiga cabang sistem itu disebut dengan Hukuman dan Pembalasan Besar-Besaran Korea, yaitu rencana operasional untuk melumpuhkan kepemimpinan Korea Utara dalam konflik utama.
Dua cabang lainnya adalah Rantai Mematikan, yang merupakan platform tempur pencegahan, serta sistem Pertahanan Udara dan Pertahanan Peluru Kendali Korea.
Divisi baru tersebut diluncurkan setelah pekan lalu Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un menekankan keinginan untuk meningkatkan kapasitas arsenal nuklir bagi negaranya.
Baca Juga:Korea Selatan Anggarkan 7 Triliun untuk Pertahanan Drone, Siap Lawan Korut?
Kim juga memperbarui rencana penguatan kemampuan untuk "mempertahankan diri".
Keinginan dan rencana yang diungkapkannya pada pertemuan partai berkuasa Korut itu meningkatkan kemungkinan bahwa provokasi akan terus bergulir tahun ini. ANTARA