"Percepatan transfer of knowledge dan transfer of skill ini bisa terwujud melalui format-format kerja sama antara Jatim dan RRT. Pelatihan dan pembelajaran di bidang vokasi ini akan sangat menguntungkan bagi SDM Indonesia," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Khofifah juga mengapresiasi pemerintah RRT atas kepeduliannya terhadap masyarakat dan sejarah Islam dengan merawat makam Sahabat Rasulullah SAW yaitu Sa'ad bin Abi Waqqash di Guangzhou.
"Semoga pertemuan ini bisa menjadi pertemuan yang produktif. Selanjutnya, bersama Pak Dubes beserta Pak Konjen, kita akan membahas lebih lanjut terkait detail plan apa yang bisa dilakukan kerjasama di Jatim," pungkasnya.
Sementara itu, Duta Besar RRT untuk Indonesia HE. Mr. Lu Kang menyampaikan komitmennya untuk mendorong kerja sama yang lebih erat antara Jatim dan RRT. Untuk itu, pada pertemuan ini pihaknya membahas banyak hal konkret yang bisa dikaji lebih lanjut di sektor industri manufaktur dan pendidikan.
Baca Juga:Hari Dharma Wanita Nasional, Gubernur Khofifah Minta Istri ASN Membangun Ketahanan Keluarga
Ia memastikan bahwa Jatim telah menjadi tujuan primadona investasi RRT dan peluang beasiswa untuk para pelajar Indonesia terbuka lebar di RRT.
"Terimakasih sambutan hangat dan ramah dari Ibu Gubernur, tadi banyak hal konkret yang kami bahas. Meskipun ini pertama kalinya saya ke Jawa Timur, namun sudah terlihat bahwa provinsi ini adalah basis penting bagi industri Indonesia," tukasnya.
"Hubungan ini sangat kuat, terlihat dari tren investasi RRT di Jatim dan peran orang Tionghoa di sini. Saya sebagai duta besar, berkomitmen untuk mendorong kerja sama yang lebih erat, baik di investasi, juga pendidikan formal dan vokasi," lanjutnya.
Turut hadir pada kesempatan itu, antara lain Konsul Jenderal RRT di Surabaya Xu Yong, Kepala Kantor Administrasi Kedubes RRT Shan Dianri, Kepala Bagian Politik Kedubes RRT Zhu Yarong, dan beberapa Kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim.