Gubernur Khofifah Resmikan Desa Devisa dan Desa Pendulum Devisa di GEJB 2023

Gubernur Khofifah juga berharap Desa Devisa ini bisa menjadi objek wisata yang mempererat semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Rabu, 22 November 2023 | 21:11 WIB
Gubernur Khofifah Resmikan Desa Devisa dan Desa Pendulum Devisa di GEJB 2023
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa membuka Gebyar Ekspor Jatim Berdaya (GEJB) 2023. (Dok: Pemprov Jatim)

"Komitmen kita bersama adalah terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produk lokal kita sehingga bisa terus memperluas market di pasar global," pungkasnya.

Di kesempatan ini, turut dilakukan penandatangan 3 Perjanjian Kerjasama antara LPEI dan Bank Jatim, yaitu PKS tentang Penjaminan Kredit, PKS tentang Program Pembiayaan Bersama (Co-Financing) dan Penjaminan Kredit, dan Komitmen Bersama tentang Pengembangan Komunitas Ekspor.

Gubernur Khofifah juga menyerahkan apresiasi berupa penghargaan Instansi & Lembaga Pembina IKM Ekspor kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, Kantor Pengawasan & Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Malang, dan Pusat Pelatihan SDM Ekspor dan Jasa Perdagangan Kementerian Perdagangan RI. Lalu penghargaan IKM Ekspor Pemula kepada PT. Rumah Makan Deltasari Indah dan PT. Indo Rasa Utama, IKM Ekspor Berkinerja kepada PT. Loka Fiber Indonesi dan CV. Syafrida Snack, IKM Ekspor Produk Inovatif kepada CV. Putri Dua Sholehah dan PT. Bumi Blambangan Wangi, IKM Ekspor Produk Kreatif kepada PT Kian Eka Cipta dan CV. Sekar Wana Jaya, serta penghargaan Importir Pendukung IKM Jatim kepada Ananda Lestari Enterprise Selangor Malaysia.

Usai prosesi acara, Khofifah secara langsung meninjau 39 stand di area GEJB. Di antaranya 12 stand instansi dan asosiasi penyedia layanan untuk pelaku usaha ekspor, 2 stand Desa Devisa, 2 stand Desa Pendulum Devisa, dan 23 stand produk UKM dan eksportir.

Baca Juga:Namanya Tak Masuk TKN KIM, Khofifah dan Pakde Karwo Disebut akan Tandem di Jatim

Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah juga berkesempatan melepas ekspor produk dari 7 pelaku usaha di Jatim dengan total nilai Rp 3,62 Miliar atau USD 235,32 Ribu dengan negara tujuan Asia Timur, Timur Tengah, hingga Eropa.

Rincian ekspor tersebut yaitu barang olahan pangan dari CV Bhumikara Kula Sejahteran dari Desa Devisa Kelor Sumenep dengan komoditi bubuk daun kelor senilai USD 40 ribu tujuan Jerman. Kemudian pelepasan ekspor juga dilakukan untuk produk dari CV Cahya Triputra Utama dengan komoditi kerupuk dan keripik tempe, rengginang serta kerupuk bawang.

Produk yang diekspor mencapai USD 15 ribu dengan tujuan Korea Selatan. Berikutnya juga ada produk milik PT Kelola Mina Laut yang dlepas ekspor dengan komoditi berupa fillet ikan alfonsino beku senilai USD 67.405 dengan tujuan Jepang. Diikuti dengan barang non-pangan dari CV Maharani Abadi atau Desa Devisa Kendang Djimbe Blitar dengan komoditi kendang djimbe senilai USD 17 ribu dengan negara tujuan Cina.

Juga produk milik CV Wahana Surya dengan komoditi furnitur plastik senilai USD 21.700 dengan negara tujuan French Polynesia. Terakhir yang juga dilepas ekspor adalah produk dari CV Bunga Melati binaan Bea Cukai Malang & Pemkot Batu dengan komoditi kokedama atau pot tanaman. Tak tanggung-tanggung produk dengan nilai USD 26.109 ini diekspor dengan negara tujuan Jepang, dan CV Bright Leaf Indo Trading dengan komoditi tembakau senilai USD 48.114 tujuan Mesir.

"Pada Oktober 2023 sebesar 94,88 persen ekspor Jawa Timur ditopang oleh ekspor non migas. Nilai ekspor Jatim Januari-Oktober 2023 mencapai USD 17,18 miliar, sedangkan ekspor non migasnya sendiri sebesar USD 16,48 miliar," tegas Gubernur Khofifah.

Baca Juga:Tugas Khofifah-Emil Berakhir 31 Desember 2023: Terima Kasih Atas Semua Sinergi

Dari nilai ekspor ini, Khofifah mengajak para pelaku ekspor untuk mengubah mindset bahwa perspektif ekspor bukan berorientasi hanya ke luar negeri. Tapi juga ke luar provinsi Jawa Timur. Yang mana menurutnya peluangnya sangat besar.

"Pasar kita ini juga kuat di dalam negeri, ekspor bukan cuma ke kuar negeri orientasinya. Terutama Indonesia Timur ini kebutuhan atas komoditi Jatim besar sekali," tegas Gubernur Khofifah.

"Atas prestasi ini saya menyampaikan terimakasih kepada Disperindag Jatim dan LPEI bahwa para IKM mereka menjadi confident bahwa produknya diterima dunia," sebutnya.

Di akhir acara berhasil dilakukan penandatanganan LoI (Letter of Intent) ekspor komoditi multi produk Jawa Timur antara Export Center Surabaya dengan Ananda Enterprise Maju, SDN BHD dari Malaysia senilai USD 23 ribu dan RSJ Trading dari USA senilai USD 25 ribu, disaksikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov Jatim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini