Nah, sosok Sengkuni ini secara filosofi dianggap sebagai ahli bersilat lidah. Dengan kefasihannya bertutur kata membuat orang-orang yang bicara dengannya selalu terperdaya oleh manis bibirnya.
Pada kisah pewayangan seperti dikutip dari Suara.com, Sengkuni menghalalkan segala cara untuk bisa melenyapkan para Pandawa agar keponakannya itu bisa memimpin di Astina.
Hal ini kemudian menjadi cikal bakal terjadinya perang saudara antara Pandawa dan Kurawa yang selama ini dikenal dengan bharatayudha (Sansekerta adalah perang keturunan Bharata).
Konon, Sengkuni tewas di tangan Werkudara (Bima, putra kedua dari Pandawa) di bharatayudha yang dia ciptakan sendiri.
Baca Juga:Didesak Buka Transparasi Data Kemenhan, Prabowo Terikat Sumpah Lindungi Keamanan Nasional