SuaraJatim.id - Gunung Semeru belum menunjukkan penurunan aktivitas sejak beberapa bulan terakhir. Gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut bahkan erupsi dua kali dalam sehari pada Rabu (7/2/2024).
Data Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, erupsi terjadi pada pukul 05.57 WIB dan 07.12 WIB. Tinggi letusan mencapai 800 meter dari atas puncak.
Petugas PPGA Semeru, Liswanto mengatakan, dari pantauan yang dilakukan kolom abu menunjukkan warna putih hingga kelabu.
"Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung," ujarnya dikutip dari Antara.
Baca Juga:Detik-detik Menegangkan Wisatawan Terjebak Banjir Lahar Semeru Terjang Air Terjun Tumpak Sewu
Dia menyampaikan, letusan kedua memiliki ketinggian yang sama. Namun, dengan warna yang lebih pekat.
Kolom abu vulkanik teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas sedang ke arah utara dan timur laut. Data seismograf terekam getaran amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 144 detik.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Gunung Semeru berada di level III atau siaga. Karena itu, masyarakat diingatkan untuk tidak beraktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Masyarakat juga dianjurkan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Potensi adanya perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak sangat memungkinkan.
Selain itu juga diimbau agar menjauh dari radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Baca Juga:Sejumlah Turis Asing Terjebak Banjir Lahar Dingin di Air Terjun Tumpak Sewu, Begini Kondisinya