SuaraJatim.id - Gempa susulan yang terjadi di perairan Tuban masih terus terjadi. Getaran masih terus dirasakan, terutama warga Pulau Bawean, Gresik yang lokasinya tidak jauh dari pusat gempa.
Titik gempa yang terjadi sejak Jumat (22/3/2024) memang lebih dekat dengan Pulau Bawean dibanding dengan Tuban.
Data yang diperoleh sampai Rabu (27/3/2024) pukul 17.20 WIB telah terjadi gempa susulan sebnayak 327 kali.
Jumlah pengungsi terus bertambah. Data Pusdalops BPBD Jatim sampai Rabu pukul 18.00 WIB, total sebanyak 34.049 jiwa mengungsi. Mereka berasal dari Kecamatan Sangkapura dan Tambak yang berada di Pulau Bawean.
Baca Juga:Bukannya Tarawih Gerombolan Pemuda Keroyok Remaja di Trenggalek, Terancam 3 Tahun Penjara
Rinciannya dari jumlah tersebut, sebanyak 10.460 anak-anak, 18.599 jiwa dewasa, dan 5.030 lansia. Warga merasa khawatir dengan gempa susulan yang masih terus dirasakan.
Tim BPBD Jatim bersama Tim Gabungan dari BPBD Gresik, TNI, Polri dan relawan terus membangun tenda untuk mengakomodir pengungsi yang berdatangan.
"Untuk hari ini, teman-teman TRC bersama Tim Gabungan mendirikan dua tenda ukuran 4x4 meter di Dusun Gunungmas dan Dusun Raba, Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura," ujar Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto dilansir dari TIMES Indonesia--partner Suara.com, Rabu (27/3/2024).
Sedikitnya sudah ada 25 tenda yang berdiri, terdiri dari 2 unit tenda pengungsi, 2 unit tenda keluarga Dom, 20 unit tenda keluarga BNPB, dan satu unit tenda dapur umum.
BPBD Jatim mendirikan posko induk di Kecamatan Sangkapura. Dari tempat tersebut logistik disalurkan ke beberapa posko, seperti Dapur Umum (DU) Tagana di Kecamatan Tambak dan Posko DU TNI di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Sangkapura.
Baca Juga:Gempa Guncang Tuban Lagi Selasa Malam, Total Sudah Terjadi 300 Kali