“Khusus saya saja. Karena dia memang obses sama saya. Dan dia mengakui cinta dan obses sama saya. Kadang dia itu, kadang jujur kadang denial. Posesifnya dia itu mengarah ke intimidasi; kalau ada cowok dekat saya akan dibunuh,” ungkapnya.
NR menyampaikan, pria itu salah mengartikan kebaikannya hingga terobsesi untuk terus mengejar dan memperoleh cintanya. Padahal, sikap dan perilaku peduli itu ditunjukkan kepada semua orang.
Sifatnya yang extrovert membuatnya mudah bergaul kepada siapa saja teman di. Kala itu, Korban NR sengaja memberi uang kepada pria itu karena merasa iba terhadap kondisinya yang introvert atau cenderung pendiam.
Apalagi, konteks peristiwa di sekolah kala itu, bahwa si pria sedang duduk sendirian di kelas dan tidak membeli jajanan atau makanan siang pada jam istirahat.
Baca Juga:PKS Lirik Menantu Pakde Karwo di Pilkada Surabaya, Buka Peluang Berkoalisi dengan Golkar
“Iya pernah kasih yang Rp5 ribu. Iya merasa; kok NR peduli banget ya. Nah saya itu extrovert, semua satu sekolah saya pedulikan. Tapi dia aja yang aneh,” jelasnya.
Sebenarnya, NR pernah secara baik-baik meminta kepada pria pengagumnya itu untuk berhenti menerornya pada tahun 2016. Namun tidak pernah digubrisnya.
“Pernah. Saya sudah pernah bilang baik-baik 3 kali ke rumah, tahun 2016. Kon pengenmu opo. Enggak direspons. Kalau ketemu orang tuanya si dia, saya selalu dilarang. Dia selalu bilang, orang tuaku baik gak usah dilibatkan,” terangnya.
Kini, Korban NR telah melaporkan pria tersebut yang berinisial AP (30) warga Surabaya ke SPKT Mapolda Jatim, pada Jumat (17/5/2024).
“Funfact-nya adalah dia sangat menutupi dari 2016-2024 ini. Kakaknya itu baru tahu kemarin, kamis pekan ini, dan orang tuanya baru tahu semalam kamis 16 Mei 2024 kemarin,” tukasnya.
Baca Juga:Asyik Pesta Narkoba, PNS Dinkes Tulungagung Ditangkap Polisi
Sementara itu, Kasubdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Charles P Tampubolon sedang mendalami kasus tersebut.