Tiba-tiba Dipukul, Perempuan Sampang Ini Laporkan Oknum Satpol PP ke Polisi

Dewi Kumala, warga Kampung Aji Gunung, Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang melaporkan oknum anggota Satpol PP setempat ke polisi.

Baehaqi Almutoif
Senin, 30 September 2024 | 16:35 WIB
Tiba-tiba Dipukul, Perempuan Sampang Ini Laporkan Oknum Satpol PP ke Polisi
Ilustrasi Satpol PP. [Ist]

SuaraJatim.id - Dewi Kumala, warga Kampung Aji Gunung, Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang melaporkan oknum anggota Satpol PP setempat ke polisi.

Dia mendatangi Polres Sampang terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan salah satu oknum anggota Satpol PP.

Peristiwa dugaan penganiayaan tersebut terjadi pada Sabtu (28/9/2024).

Kasi Humas Polres Sampang, Ipda Dedy Dely Rasidie membenarkannya. Dia mengaku telah mendapat laporan dugaan penganiayaan tersebut. “Korban telah melapor pada Sabtu, 28 September kemarin,” ujar Dedy dikutip dari BeritaJatim--partner Suara.com, Senin (30/9/2024).

Baca Juga:Tragis! Kakak di Kediri Aniaya Adiknya Usai Pesta Miras Bareng, Begini Kronologinya

Dedy mengungkapkan, saat ini kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan, termasuk motifnya.

“Kami masih menyelidiki, termasuk mencari tahu motif dari penganiayaan ini,” katanya.

Dewi mengatakan, dugaan penganiayaan tersebut dilakukan oleh oknum Satpol PP saat dia sedang bermain ponsel di depan rumah seorang warga bernama Pak Halim.

Dia mengaku tiba-tiba dipukul oleh oknum Satpol PP yang merupakan tetangga korban tersebut.

“Saya mendadak dipukul ketika sedang main HP di depan rumah Pak Halim, sekaligus diminta pindah tempat,” jelas Dewi.

Baca Juga:Masuk Masa Kampanye, Bawaslu Blitar Bersihkan Baliho Bergambar Petahana

Menurut Dewi bukan pertama kalinya dia bermain di tempat tersebut. Sebelumnya pernah, namun tidak ada masalah apapun.

Baru kali ini, pelaku tiba-tiba mendatangi dengan nada tinggi dan langsung memukulnya. Akibat penganiayaan tersebut, Dewi mengalami luka di bagian dahi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini