SuaraJatim.id - Entah apa yang ada di dalam pikiran komplotan tiga pencuri di Surabaya. Ketiganya nekat beraksi di dekat kantor polisi.
Ketiga pencuri, yakni Nurul Hadi alias Inul (25), warga Jalan Bulak Banteng Baru, Ainur Rofik alias Sinul (23), warga Jalan Bulak Banteng Perintis, Agus Ariawan (29) warga Jalan Banjar Tengah mencuri di Jalan Nginden Kota Gang Bengkok yang berjarak hanya 50 meter dari kantor Polsek Gubeng.
Aksi pencurian yang dilakukan komplotan ini sempat terekam kamera CCTV dan viral di media sosial. Komplotan ini menggondol dua sepeda motor di sebuah rumah kos dengan membongkar gembok pagar rumah kos dengan kunci khusus.
Ternyata, aksi pelaku tidak hanya sekali itu. Ketiganya pernah mencuri di Jalan Dukuh Kupang Timur. Modusnya sama dengan merusak kunci pagar terlebih dahulu.
Kemudian aksi lainnya di Wonokromo dan Wonocolo yang juga sempat viral di media sosial pada awal 2024 silam.
Baca Juga:Dari Surabaya ke Australia: Locomotive Platform INKA Sukses Diekspor dengan Bantuan TPS
Namun, setelah berkelana di beberapa tempat aksi ketiga pelaku berakhir di Mapolsek Sukolilo. Polisi menangkap ketiga pelaku curanmor pada Jumat (14/02/2025).
“Mereka ditangkap setelah mencuri sepeda motor di daerah jalan Manyar. Dengan kunci khusus, mereka berhasil membongkar gembok pagar. Kunci gembok yang rusak itu ditaruh di depan saja (pagar) dan sudah ditemukan anggota kami,” kata Kapolsek Sukolilo, Kompol I Made Patera Negara dikutip dari BeritaJatim--partner Suara.com, Minggu (16/02/2024).
Polisi terpaksa menembak kedua kaki salah satu pelaku karena berusaha melawan dan menabrak anggota polisi hingga mengalami luka.
Made mengungkapkan, komplotan ini sudah beraksi di berbagai lokasi di Surabaya. Dalam setiap aksinya, mereka membobol pagar dan mengambil langsung dua sepeda motor.
Polisi menyita satu karung berisi plat nomor, satu dus jas hujan dan sejumlah helm milik korban sebagai barang bukti. Lalu 5 kendaraan sepeda motor dan 2 motor.
Baca Juga:Hujan Angin Terjang Surabaya, Dua Orang Jadi Korban
“Untuk berapa kali mereka beraksi di Surabaya masih kami dalami. Masih kami periksa intensif,” kata Made.