Siswa SMP di Surabaya Olah Tulang Bandeng Jadi Makanan Bergizi Lengkap

Lima siswa berprestasi dari SMP Islam Al-Azhar (SMPIA) 13 Surabaya menyulap limbah bandeng menjadi bahan makanan bergizi.

Baehaqi Almutoif
Sabtu, 01 Maret 2025 | 04:26 WIB
Siswa SMP di Surabaya Olah Tulang Bandeng Jadi Makanan Bergizi Lengkap
Tulang ikan (Pixabay/skitterphoto)

Hasilnya, naget ini memiliki kandungan gizi yang lengkap. Di antaranya, karbohidrat sebesar 24,02 persen, lemak 14,82 persen dan protein 20,44 persen.

Bukan hanya itu, kadar kalsium yang ditemukan dalam nugget ini mencapai 10 mg. Hasil uji organoleptik menunjukkan skor rata-rata 8. "Artinya, produk ini dinilai baik dan dapat diterima oleh masyarakat," kata Anggota tim yang lain, Muhammad Farzana Admawidya.

Farzana mengungkapkan, bentuk naget dipilih karena banyak digemari anak. Dia mencontohkan banyaknya produk siap saji yang berbentuk naget.

"Kalau konsumsi dalam bentuk naget tentu akan lebih menarik dibanding yang masih berbentuk ikan. Khususnya untuk anak-anak. Apalagi, ini cukup aman apabila dibandingkan naget di pasaran karena memiliki kandungan gizi yang lengkap dan tanpa zat kimia," kata Farzana.

Baca Juga:Duh! Risiko Anemia pada Anak SD di Jatim Masih Tinggi

Menurut anggota lainnya, Daekenzie Ar Rayyan Adityawarman, butuh 3 bulan bagi mereka untuk meneliti produk ini sebelum akhirnya dipresentasikan di ajang kompetisi ilmiah internasional, YISF. "Juri ternyata menyukai produk kami," kata Daekenzie dikonfirmasi di tempat yang sama.

Tak hanya meraih gold medals, mereka juga berhasil mengamankan predikat Special Award dari Malaysia Young Scientists Organization (MYSO). "Tentu ini menjadi kejutan bagi kami karena tim kami relatif baru terbentuk," katanya.

Richie Medina Tarwoto mengungkapkan, ke depan produk ini akan diusulkan sebagai varian menu dalam program pemerintah, Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut siswi kelas VII ini, dengan bentuk nuget maka siswa akan lebih tertarik.

"Apalagi naget ini cukup sehat dengan rasa yang enak. Sehingga, ini juga cocok dengan program pemerintah untuk menyelesaikan stunting," kata Richie.

Zivara Rahmalika Alyadeena Maricar Sahib, anggota lainnya, mengungkapkan bahwa produk mereka juga bisa dikonsumsi sebagai makanan olahan rumahan. Dengan mengonsumsi 10 potong nuget ini dalam satu hari, maka kebutuhan protein anak akan terpenuhi.

Baca Juga:Program MBG di Sumenep Berhenti Dulu

"Ke depan, kami juga akan mengembangkan untuk soal rasa dan tekstur. Selain sisik, tulang, dan organ bandeng, kami juga memadukannya dengan tepung porang dan berbagai bumbu seperti garam, gula, dan lada sebagai bahan baku naget ini," tandas Zivara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini