Gubernur Khofifah Optimis Jatim Mampu Pertahankan Produksi Beras Tertinggi Nasional di 2025

Gubernur Khofifah juga menyatakan komitmennya dalam memperkuat dukungan infrastruktur dalam mendukung ketahanan pangan.

Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Jum'at, 14 Maret 2025 | 15:37 WIB
Gubernur Khofifah Optimis Jatim Mampu Pertahankan Produksi Beras Tertinggi Nasional di 2025
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Dok: Pemprov Jatim)

SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (14/3/2025). 

Rakor Ketahanan Pangan ini turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI Agus Harimurti Yudhoyono dan Menteri Koordinator Bidang Pangan RI Zulkifli Hasan. 

Gubernur Khofifah optimis bahwa Jatim akan mampu mempertahankan produksi tertinggi nasional 2025. Bahkan di tahun ini diharapkan terdapat peningkatan produksi padi , diharapkan tahun 202t total produksi Gabah Kering Panen bisa mencapai 12,6 juta ton  sebagaimana ditetapkan pemerintah pusat. Terutama jika 488.379 hektar lahan kurang produktif  di Jatim terairi dengan baik dengan dukungan infrastruktur irigasi yang memadai. 

“Jadi kita optimis mencapai target peningkatan GKP sebanyak 12,7 juta ton, jika 488.379 hektar lahan kurang produktif  ini dapat dioptimalisasi dan terairi dengan baik,” kata Khofifah.

Baca Juga:Ucapkan Selamat ke Khofifah-Emil, Fraksi Demokrat DPRD Jatim Siap Sukseskan Program di Periode Kedua

Menurutnya, optimisme ini dapat terwujud sebab Jatim merupakan produsen padi terbesar di Indonesia yang secara konsisten menduduki posisi pertama sebagai produsen padi tertinggi selama 5 tahun.

"Alhamdulillah Jawa Timur konsisten menjadi provinsi penghasil beras tertinggi secara nasional lima tahun berturut-turut. Tahun 2020 Jatim memproduksi padi sebesar 9,94 juta ton GKP  setara dengan  beras sebesar 5,74 juta ton, tahun 2021 sebesar 9,79 juta ton GKP  setara dengan  5,65 juta ton, tahun 2022 sebesar 9,53 juta ton GKP setara  5,5 juta ton dan tahun 2023 sebesar 9,71 juta ton GKP setara dengan 5,61 juta ton beras.

Meski demikian ia menuturkan membutuhkan upaya signifikan untuk dapat mencapai target yang ditetapkan pemerintah pusat.

“Jadi ada hal-hal yang barangkali memang diperlukan assessment ulang dari apa yang sebetulnya kita bisa melakukan maksimalisasi," katanya.

Beberapa hal yang ditekankan Khofifah untuk maksimalisasi diantaranya terkait penggunaan alsintan yang tepat. Khofifah menuturkan selama ini saat proses panen para gabungan kelompok petani (Gapoktan) melakukan secara manual, jika dilakukan dengan menggunakan combine harvester serta pebgeringan dengan  dryer maka sigifikan mengurangi loss dan kualitasnya bisa meningkat menjadi premium.

Baca Juga:Resmi Dilantik Presiden Jadi Gubernur dan Wagub Jatim, Khofifah-Emil Siap Sinergikan Nawa Bhakti Satya dengan Asta Cita

"Ketika padi tidak mendapatkan pengeringan yang baik maka kandungan airnya tinggi dan berakibat pada tingginya broken dan ketika itu terjadi maka yang semestinya itu premium bisa menjadi medium," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak