Tragedi Ponpes Al Khoziny: DPRD Jatim Ingatkan Pemprov Bisa Gunakan Dana Cadangan

Tragedi ambruknya bangunan empat lantai di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo menyita perhatian banyak pihak.

Budi Arista Romadhoni | Baehaqi Almutoif
Senin, 06 Oktober 2025 | 19:05 WIB
Tragedi Ponpes Al Khoziny: DPRD Jatim Ingatkan Pemprov Bisa Gunakan Dana Cadangan
Wakil Ketua DPRD Jawa Timur (Jatim) Sri Wahyuni. [Humas DPRD Jatim]
Baca 10 detik
  • Tragedi runtuhnya bangunan di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo menyisakan duka mendalam. 
  • DPRD Jatim meminta pemprov untuk ikut turun membantu. 
  • Pemprov Jatim bisa menggunakan dana cadangan untuk evakuasi, penanganan medis, pemulihan lokasi hingga pemberian santunan kepada keluarga korban. 

SuaraJatim.id - Tragedi ambruknya bangunan empat lantai di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo menyita perhatian banyak pihak.

Wakil Ketua DPRD Jawa Timur (Jatim) Sri Wahyuni menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa yang dikabarkan menewaskan puluhan santri tersebut.

“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Semoga para korban yang wafat mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kesabaran. Untuk para santri yang masih dirawat, semoga lekas diberi kesembuhan. Dan semoga proses evakuasi yang dilakukan tim di lapangan selalu diberikan kelancaran, kekuatan, dan perlindungan oleh Allah SWT,” ujarnya.

Sri Wahyuni menyempatkan mengunjungi lokasi salah satu pondok pesantren tertua di Jawa Timur tersebut bersama Wakil Gubernur Emil Elesatianto Dardak belum lama ini.

Baca Juga:Prabowo Pantau Kasus Ambruknya Ponpes Al Khoziny: 36 Meninggal dan 27 Santri Masih Terjebak

Selesai kunjungan, politikus Partai Demokrat itu mengusulkan penggunaan anggaran belanja tak terduga untuk penanganan tragedi di Ponpes Al Khoziny.

"Kami mendukung penuh pemerintah provinsi khususnya dalam penggunaan belanja tidak terduga agar proses evakuasi, penanganan medis, pemulihan lokasi hingga pemberian santunan kepada keluarga korban dapat dikan epat, tepat dan manusiawi," katanya.

Pihaknya juga mengusulkan adanya evaluasi atas musibah yang terjadi pada Senin (29/9/2025) tersebut. Harapannya, peristiwa itu tidak lagi terjadi di kemudian hari.

Menurutnya penting untuk tetap menjaga kesalamatan dan keamanan bagi seluruh santri yang sedang menuntut ilmu.

"Evaluasi itu dilakukan baik dari aspek mendirikan bangunan, konstruksi bangunan yang seharusnya sesuai standar keselamatan, prosedur darurat hingga standar pengawasan lingkungan pondok pesantren," bebernya.

Baca Juga:DVI Jatim Ungkap Identitas 3 Korban Ponpes Al Khoziny: Ini Datanya!

Perlu diketahui, bangunan Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9/2025) sore. Saat kejadian, seratusan santri sedang menunaikan salat Asar di lantai bawah. Akibatnya banyak yang terjebat di dalam reruntuhan gedung.

Tim SAR gabungan kemudian dikerahkan untuk melakukan evakuasi para santri yang terjebak di dalam bangunan runtuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini