Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Jum'at, 05 April 2019 | 22:45 WIB
Budi Hartanto, mayat dalam koper. (Dok Pribadi)

SuaraJatim.id - Keluarga korban pembunuhan disertai mutilasi, Budi Hartanto (28), mulai bersikap tertutup kepada wartawan yang hendak mewawancarao dan mengetahui situasi rumah duka di RT8/RW2 Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur.

Darmadji dan Hamidah, orang tua Budi, menolak menemui Suara.com yang tiba di rumah duka, Rabu sore (5/4/2019).

Sepupu Budi yang menemui Suara.com, Yopi, mengatakan bahwa Darmadji maupun Hamidah belum bersedia menemui wartawan karena sedang berduka.

"Mohon maaf ya mas, bapaknya almarhum masih berduka, tidak mau ditemui," ujar Yopi.

Baca Juga: Putra Amien Rais Janji Prabowo - Sandiaga Dapat 65 Persen Suara Yogyakarta

Yopi juga meminta agar wartawan bisa mengerti kesedihan yang dirasakan pihak keluarga.

"Panjenengan (Anda) kan tidak merasakan bagaimana kesedihan keluarga atas hal ini," ujar Yopi ketika Suara.com mencoba bertahan dan menunggu kesediaan untuk wawancara.

Di rumah duka, masih berdiri tenda dan kursi-kursi lipat di halaman rumah yang disediakan bagi para pelayat.

Terdapat tiga buah karangan bunga ucapan duka di rumah Budi, yakni dari Pengurus PGPI Kota Kediri.

Sementara, Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur mendalami orientasi seks Budi. Sebab, diduga, motif pembunuhan Budi Hartanto bukan karena ekonomi. Namun terkait asmara hubungan sejenis atau homoseksual.

Baca Juga: Taklukan Ranking 4 Dunia, Jonatan Christie Anggap seperti Sparring

Budi Hartanto adalah warga Kota Kediri korban mutilasi yang mayatnya dimasukkan ke dalam koper di Desa Karanggondang, Kabupaten Blitar.

Load More