Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 15 April 2019 | 16:44 WIB
Polisi memperlihatkan barang bukti berupa koper tempat disimpannya bagian tubuh korban. [Suara.com/Achmad Ali]

SuaraJatim.id - Mutilasi kepala guru honorer dan penari Budi Hartanto (28), dilakukan tersangka AS (Aris Sugianto) dan tersangka Ajiz Prakoso karena mayatnya tidak cukup dimasukkan dalam koper.

"Jadi mayat korban sempat dimasukkan dalam koper. Karena tidak cukup. Tersangka AS meminta tersangka AJ untuk memenggalnya," jelas Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Kombes Pol Gupuh Setiyono, Senin (15/4/2019).

Kemudian, tambah Gupuh, mayat Budi dikeluarkan dan dipenggal secara bergantian.

"Tersangka AJ mengawali memengal kepala korban dan dilanjutkan tersangka AS," terangnya.

Baca Juga: Korban Mayat Dalam Koper Punya Hubungan Asmara Sesama Jenis Dengan Pelaku

Lebih lanjut Gupuh menceritakan, setelah kepala dan tubuh terpisah, pelaku kemudian memasukan tubuh korban ke dalam koper dan kepalanya dalam tas plastik.

"Setelah terbungkus, koper berisi tubuh dibuang ke Blitar dan kepala korban dibuang di Kediri," pungkasnya.

Untuk diketahui, polisi menangkap kedua tersangka pembunuhan Budi Hartanto, guru honorer asal Mojoroto, Kota Kediri yaitu AS dan AJ. Polisi juga menduga AS membakar pakaian korban sebagai upaya menghilangkan jejak.

Polisi juga telah menemukan kepala Budi yang dimutilasi oleh pelaku. Potongan kepala itu ditemukan di Kediri setelah polisi melakukan pencarian selama sembilan hari.

Potongan kepala itu dimakamkan, Jumat, dalam liang tempat jasad Budi sebelumnya dimakamkan.

Baca Juga: Syok Anaknya Disebut Gay, Ini Pengakuan Ayah Pemutilasi Mayat dalam Koper

Mayat Budi ditemukan warga di tepi Sungai Temas Lama, Desa Karanggondang, Blitar, Rabu (3/4/2019) pagi. Mayat Budi ditemukan di dalam sebuah koper oleh warga yang sedang mencari rumput.

Load More