SuaraJatim.id - Pengacara terdakwa kasus prostitusi Vanessa Angel, Milano Lubis melihat banyak kejanggalan-kejanggalan, terlebih sosok Rian Subroto yang disebut polisi sebagai pemesan jasa esek-esek kliennya yang notabene sebagai artis.
Menanggapi tuduhan itu, Milano menyebut jaksa penuntut umum sulit menghadirkan pemesan Vanesa yang bernama Rian Subroto. Lantaran jaksa dianggap tak bisa menghadirkan di pengadilan, Milano menyebut jika sosok Rian hanya rekayasa alias fiktif.
"Dari awal sudah tidak benar. Dari awal mana Rian, mana laki-laki itu. Tidak ada itu yang katanya Dhani tidak ada semuanya itu. Semua itu dibuat seolah-olah orang-orang ini orang-orang tidak jelas (fiktif). Mana Rian itu. Dari awal kita selalu bilang tunjukin Rian kita pengen kebenaran ini semua terbuka. Dari awal akhirnya Rian sampai hari ini tidak bisa dihadirkan," ungkap Milano seusai sidang eksepsi Vanessa di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Senin (29/4/2019).
Milano juga mengungkapkan kekecewaanya atas kerja pihak kepolisian dalam hal ini Polda Jawa Timur. Menurutnya, kasus Vanessa penuh rekayasa.
"Banyak pihak yang semestinya harus diperiksa, di BAP, tetapi nyatanya tidak," kata Milano.
Milano membeberkan sosok Rian yang digembar-gemborkan Penyidik Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Jatim tersebut. Di mana awalnya, Vanessa dijemput mulai dari Bandara Internasional Juanda hingga digerebek di Hotel V, Surabaya juga bagian dari skenario.
"Sampai sekarang, sopir yang menjemput Vanessa tidak dimintai keterangan. Mobil yang ditumpangi Vanessa diikuti satu mobil lainnya, juga tidak diperiksa," ungkapnya.
Menurutnya, sosok Rian Subroto yang disebutkan sebagai pemesan Vanessa seperti yang disampaikan Jaksa dalam sidang dakwaan pekan lalu, juga tidak benar. Sebab dalam dakwaan tersebut, Vanessa disebut masuk ke dalam kamar, di mana di dalam kamar itu sudah ada Rian.
"Itu juga enggak benar. Faktanya, Rian datang belakangan. Jaksanya ngawur, yang mengatakan Vanessa masuk ke kamar yang di dalam kamar sudah ada Rian," jelasnya.
Baca Juga: Setya Novanto Terlihat di Restoran Padang RSPAD, Ini Kata KPK
"Mestinya pemesan ini ditelusuri. Pemesan ini mem-booking melalui siapa, itu tidak dibuka sejak awal," sambung Milano.
Untuk itu, dirinya meminta pada majelis hakim agar mempertimbangkan kasus ini dan segera membebaskan kliennya dari semua dakwaan.
"Kami meminta majelis hakim untuk segera mempertimbangkan kasus ini dan kalau bisa tidak ada satu hari lagi Vanessa ditahan, karena ini sudah keterlaluan. Ini merupakan kasus yang direkayasa oleh oknum Polda Jawa Timur," pungkasnya.
Kontributor : Achmad Ali
Berita Terkait
-
Kubu Vanessa Angel Bongkar Kejanggalan: Dari Pemesan, Foto hingga Sosok HH
-
Sayembara Berhadiah Bagi Penemu Rian Subroto Penyewa Jasa Vanessa Angel
-
Buru Penyewa Vanessa Angel, Pengacara Bikin Sayembara Berhadiah Umrah
-
Dari Sepi Job Syuting, Vanessa Cari Sampingan Kirim Foto Syur ke Mucikari
-
Temuan Fakta Baru: Uang Rp 30 Juta Milik Guru Tari Raib Seusai Dimutilasi
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025
-
DPRD Jatim Soroti Defisit dan Ketergantungan SiLPA di P-APBD 2025 yang Membengkak