Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 27 Juni 2019 | 19:33 WIB
Kandang Orang Utan di Kebun Binatang Surabaya. [Berita Jatim]

SuaraJatim.id - Video viral soal isu penganiayaan terhadap dua Orang Utan yang berada di Kebun Binatang Surabaya (KBS) Jawa Timur melalui media sosial Instagram dibantah pihak manajemen.

Kasi Humas Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) Wini Hustiani bahkan menyebut, unggahan video yang menyebar tersebut murni hoaks atau kabar bohong. Lebih lanjut, Wini menyayangkan tindakan warganet yang dinilai kurang bijak.

"Silahkan, boleh-boleh saja memvideokan seperti itu kalau memang benar adanya," kata Wini dilansir dari beritajatim.com - jaringan Suara.com, Kamis (27/6/2019).

Diakui Wini, video tersebut memang diambil dari salah satu kandang Orang Utan yang berada di KBS. Wini menjelaskan di kandang tersebut memang ditempati dua primata, Orang Otan kakak beradik yakni Rizky (6), Orang Utan Jantan (6) dan Damai (8), Orang Utan Betina.

Baca Juga: Desain Ibu Kota Baru, Kawasan Pemerintahan hingga Konservasi Orang Utan

"Mereka berdua ini tingkahnya aktif banget, layaknya anak kecil seumuran mereka," katanya.

Saat itu ketikan sudah sore, lanjut Wini, keduanya digiring oleh sang pawang untuk masuk ke dalam kandang tidurnya. Diawali dengan Rizky, sang adik, kemudian baru disusul sang kakak, Damai.

Namun Risky tidak cepat masuk, sehingga Damai masuk lebih dulu. Entah mungkin karena sedang bad mood, Rizky tiba-tiba mencengkeram lengan Damai. Mengetahui hal itu, sang pawang yang kebetulan sedang berada di dalam kandang, secara refleks langsung mengambil tindakan dengan memukulkan selang air ke lantai dan dinding kandang.

"Saat itu saya refleks memukulkan selang air agar mencegah perkelahian dua primata itu lebih lanjut," kata Jafar, pawang primata Rizky dan Damai.

Alhasil, melihat video yang tersebar itu, Jafar pun angkat bicara.

Baca Juga: Orang Utan di Taman Safari Bogor Lepas, Pengunjung Histeris

"Yang terdengar dalam video itu merupakan suara pukulan selang air ke lantai, bukan ke tubuh primata dilindungi tersebut," ujarnya

Load More