Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Rabu, 09 Oktober 2019 | 09:51 WIB
Dialog mahasiswa dengan Gubernur Jawa Timur gagal. (beritajatim.com)

Dilansir Beritajatim.com, awalnya tersebar undangan kepada media, berbunyi “Kepada rekan2 jurnalis pada jam 19.00 Selasa 8 Oktober 2019 di Grahadi akan diadakan audiensi antara Gubernur Jawa Timur dan perwakilan mahasiswa se-Jatim”.

Undangan dikirimkan oleh Airlangga Pribadi. Airlangga adalah Dosen FISIP Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Airlangga juga merupakan salah seorang kepercayaan gubernur. Puluhan media televisi, cetak dan online pun hadir untuk meliput acara tersebut.

Sedangkan, jadwal teragenda Gubernur Jatim pada pukul 19.00 malam adalah Silaturahmi Gubernur dengan perwakilan BEM se-Jatim. Jamuan makan malam pun disiapkan pemprov.

Namun dari pengamatan di lokasi, yang hadir bukanlah BEM PTN maupun PTS di Jatim. Melainkan, mereka mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Kekuatan Sipil dan melakukan aksi ‘Surabaya Menggugat’ di depan DPRD Jatim pada 26 September 2019 dengan tuntutan penolakan UU KPK dan Revisi UU KUHP.

Baca Juga: Mahasiswa Tunggu Khofifah, Dosen Unair Kecewa Jamuan di Grahadi Ditolak

“Saya meminta maaf kepada rekan-rekan (mahasiswa) semuanya, karena kita tidak makan, kita tidak minum. Banyak kawan-kawan di luar sana, yang masih berjuang dan menderita. Saya ingin kita satu hari bersama mereka. Hidup mahasiswa! Hidup rakyat Indonesia!” kata Koorlap Aksi Aliansi Kekuatan Sipil, Zamzam Syahara.

Dalam acara itu, tampak dihadiri Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono dan sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim.

Zamzam Syahara melarang mahasiswa untuk makan dan minum jamuan yang diberikan. Mereka mengibarkan spanduk berwarna hitam dengan tulisan ‘Kita KPK’.

Kepala Bakesbangpol Jatim, Jonathan Judianto meminta mahasiswa untuk tidak menyampaikan tuntutan saat bertemu dengan Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Alasannya, undangan tersebut untuk silaturahmi saja.

“Di surat ini kan tertulis silaturahmi. Kalau mau audiensi, nanti akan dijadwalkan ulang,” kata Jonathan.

Baca Juga: DPRD Jember Ditertawakan Mahasiswa karena Tidak Punya Situs Resmi

Dosen Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Airlangga Pribadi mengaku sebagai pihak yang menjembatani mahasiswa dan Gubernur Jatim Khofifah. Airlangga mengaku kecewa atas tuntutan mahasiswa tersebut.

Load More