SuaraJatim.id - Polisi telah meringkus seorang pemuda bernama M Adi Indra Purnama (24) lantaran diduga terlibat dalam kasus pemerkosaan. Bahkan, korban aksi rudapaksa itu mencapai sembilan orang.
Namun setelah ditangkap, Adi menyangkal telah mencabuli seluruh korbannya yang kebanyakaan masih anak-anak. Saat dihadirkan sebagai tersangka dalam rilis kasus pencabulan di Polres Jombang, Sabtu (2/11/2019), Adi mengaku hanya dua korban yang dicabuli.
“Dari sembilan korban tersebut, hanya dua yang saya paksa melakukan hubungan intim. Sedangkan tujuh korban lainnya, saya cium dan saya raba bagian sensitifnya,” kata Adi seperti dikutip dari Beritajatim.com, Senin (4/11/2019).
Adi pun mengaku motifnya melakukan pemerkosaan itu karena merasa sakit hati. Sebab, salah satu korban, yakni AM (19), pelajar salah satu SMA di Jombang asal Kota Tangerang, berpacaran dengan adik tersangka.
Dengan dalih mengetes keperawanan, Adi memaksa AM (19) berhubungan intim layaknya suami-istri. Perbuatan itu dilakukan pada September 2019 di salah satu rumah di kawasan Tunggorono, Jombang, Jawa Timur.
Selain memperkosa AM, pelaku juga dilaporkan melakukan hal yang sama terhadap keponakannya sendiri, SS (19). Bahkan hal serupa juga dia lancarkan kepada tujuh korban lain yang rata-rata masih berusia di bawah umur. Namun, Adi kembali mengelak telah memperkosa tujuh korban lainnya.
Atas perbuatannya itu, Adi kini mendekam di penjara dan dikenakan pasal berlapis. Pemuda itu dijerat Pasal 81 Undang Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 293 KUHP tentang Perkosaan. Tersangka teranam pidana maksimal 15 tahun penjara.
"Karena selain anak-anak, korbannya juga ada yang usianya sudah 19 tahun," katanya.
Baca Juga: Beraksi Dekat Rumah Wabup, Lelaki Gondrong Peras Payudara Wanita Berhijab
Berita Terkait
-
Pemuda Perkosa dan Bunuh Gadis 8 Tahun, Dipancing Pakai Kembang Api
-
Sarung Gambar Hello Kitty jadi Saksi Bisu Aksi Cabul Kiai Gufron ke Murid
-
Pura-pura Dibawa ke RS, Kiai Gufron Perkosa Murid yang Sakit di Hotel
-
Jejak Cabul Kiai Ghufron, Perkosa Murid di Ruang Kelas hingga Kandang Sapi
-
Perkosa Siswi SMP Berdalih Pinjam Buku, Pelakunya Ngaku Pacar Korban
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025
-
DPRD Jatim Soroti Defisit dan Ketergantungan SiLPA di P-APBD 2025 yang Membengkak