SuaraJatim.id - Ada yang tampak berbeda dari festival 5.000 layah Pemkot Mojokerto, Jawa Timur, dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1441 H/2019.
Selain pakaian ribuan peserta yang berwarna putih, hadir pula peserta dari umat beragama, membawa layah yang berisi nasi kuning, lengkap dengan lauk-pauknya.
Masriana (50), biarawati asal Flores, hadir bersama rekan-rekannya untuk kali pertama dalam acara perayaan hari lahir Nabi Muhammad SAW di Lapangan Hayam Wuruk, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto, Jumat 22 November 2019.
"Ini baru pertama kalinya kami diundang, senang sekali bisa hadir di acara Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriyah tahun ini. Mudah-mudahan tahun depan bisa diundang lagi, kami pasti akan datang," ucap wanita yang menggunakan baju khas biarawati, lengkap dengan kerudung berwarna biru.
Ia dan kelima orang lainnya yang beragama Katolik tampak nyaman membaur di tengah ribuan umat Muslim. Bahkan, saat acara pengangkatan layah bersama-sama, dirinya tak segan mengikutinya.
"Dengan acara ini kami merasa terlibat dalam toleransi hidup beragama di Mojokerto, sangat bersukur," ungkap salah satu pengajar di SD Katolik Wijana Sejati Mojokerto ini, seperti diberitakan Jatimnet.com—jaringan Suara.com.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sengaja dilaksanakan dengan menggelar Kenduri 5.000 layah, dan Parade Seni Budaya tiap tahunnya.
Acara ini dilaksanakan guna meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW, diawali dengan pawai sambil membawa asahan, layah berisi nasi dan lauk untuk kenduri dan parade Pataka, tumpeng raksasa, serta parade lintas budaya, seperti atraksi barongsai dan reyog.
Ribuan layah ini berasal dari partisipasi warga Kota Mojokerto berbagai elemen.
Baca Juga: Tuai Pujian, Acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Vihara Malang
Cak Rizal Wakil Wali Kota Mojokerto, menyampaikan Festival 5.000 Layah & Dzikir Kebangsaan mengambil tema 'Dengan Maulid Nabi Muhammad SAW Kita Bangkitkan Semangat Milenial Menuju Insan Kamil Masa Depan'.
"Ini bentuk penghargaan untuk menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah sebagai wujud syukur atas segala kenikmatan yang diperoleh. Sekaligus, sebagai sarana silaturahmi pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat Bumi Majapahit," ucap Wawali Mojokerto Achmad Rizal Zakaria.
Berita Terkait
-
Jual Ayam Tiren, Alex: Saya Gak Pernah Makan karena Tahu Berbahaya
-
Kangen Ingin Telepon Keluarga, Agus Maling Ponsel di Musala
-
Aksi Nekat Warga Mojokerto, Beli Ayam Tiren Rp 2.000 Dijual Rp 15.000
-
Sekaten Ditutup Malam Ini, Keraton Jogja Akan Gelar Prosesi Kondur Gangsa
-
Kontribusi Ini Komitmen untuk Bersihkan Sungai Cumpleng Selama 3 Tahun
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Dapat Cuan Kilat dari DANA Kaget: Klik Link Saldo Gratis Rp 333.000 Hari Ini
-
Menteri PU: Semua Bangunan Pondok Pesantren Akan Dievaluasi
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: DPRD Jatim Ingatkan Pemprov Bisa Gunakan Dana Cadangan
-
Hotel Dekat Island Hospital Penang yang Nyaman untuk Keluarga
-
Nelayan Jatim Terjepit Harga Solar: Pemprov Harus Segera Bertindak