SuaraJatim.id - Sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan guru pengawas dan kepala sekolah taman kanak-kanak asal Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur terguling di jembatan, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Sabtu (7/12/2019).
Insiden tersebut mengakibatkan sejumlah orang meninggal dunia dan luka-luka.
"Saat ini para korban kami evakuasi, dibawa ke rumah sakit. Untuk kendaraan juga masih proses evakuasi berlanjut," kata Kepala Unit Laka Lantas Polres Blitar Ipda Didik Sugianto, di Blitar, seperti diberitakan Antara.
Rombongan bus pariwisata yang mengangkut guru pengawas dan kepala sekolah TK asal Kabupaten Tulungagung itu, rencananya menghabiskan akhir pekan ke Pasuruan.
Bus terguling di jalan raya Kesamben, tepatnya sebelah timur SPBU Kesamben, sekitar pukul 06.30 WIB.
Lokasi kecelakaan juga dekat jembatan di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.
Kejadian berawal saat Bus Fabian Anugrah Trans dengan nomor polisi AG 7555 UR melaju dari arah barat dan tepat di atas jembatan menghindari truk tronton yang sedang berhenti karena mogok.
Bus lalu menghindar ke kanan dan menabrak satu sepeda motor dari arah timur dan selanjutnya bus terjun ke sungai.
Ipda Didik mengatakan, hingga saat ini pihaknya memang masih mendata secara pasti jumlah korban serta alamat mereka.
Baca Juga: Bus Masuk Jurang hingga 21 Tewas, Sopir Tembak Jadi Tersangka
Hal itu untuk memudahkan proses administrasi, sehingga bisa dengan cepat menghubungi keluarga.
Namun, dari informasi yang didapat, terdapat sekitar 26 orang yang sudah dirujuk ke rumah sakit.
Dikabarkan, sedikitnya lima orang meninggal akibat kejadian tersebut. Saat ini, para korban dibawa ke RSUD Ngudi Waluyo, Kabupaten Blitar.
Ia juga menambahkan, evakuasi korban sempat terkendala. Beberapa di antaranya ada yang terjepit.
Selain itu, warga yang ingin melihat langsung kejadian kecelakaan itu juga berkerumun, sehingga sempat membuat petugas harus meminta agar mereka memberikan ruang untuk evakuasi korban.
"Kesulitan karena warga begitu banyak yang berkumpul di tepi jalan, jadi padat. Ada kemacetan, jadi petugas buka tutup," kata dia pula.
Berita Terkait
-
Saat Akan Buat Seblak, Risa Kaget Temukan Telur Bertuliskan Lafaz Allah
-
Ikut Kerja Bakti di Ponpes, Santri di Blitar Tewas Tersengat Listrik
-
Terlilit Masalah Ekonomi, Suami Nekat Ajak Istri yang Hamil 6 Bulan Mencuri
-
Demi Biaya Kelahiran Si Buah Hati, Suami Istri Nekat Curi Sepeda Motor
-
Diselamatkan Dari Amukan Warga, Maling Ini Akhirnya Didor Polisi Saat Kabur
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Operasi Lilin Semeru 2025, 14 Ribu Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Nataru di Jatim
-
Gunung Semeru Erupsi 11 Kali Sehari, Kolom Abu Capai 1 Kilometer di Atas Puncak
-
Bojonegoro Darurat Pencabulan Anak, 23 Kasus Terungkap Sepanjang 2025
-
Anggota Polres Probolinggo Jadi Tersangka Pembunuhan Mahasiswi IMM, Polda Jatim Bicara Pelaku Lain
-
2 Ribu Lebih Kasus Perceraian di Bangil, Meningkat Drastis dari Tahun 2024