SuaraJatim.id - Ruang kelas sekolah ambruk di Kabupaten Jember kembali terjadi. Penyebabnya klasik, usia bangunan sudah sangat lama dan belum pernah tersentuh perbaikan oleh pemerintah setempat.
Kepala Dinas Pendidikan Jember Edi Budi Susilo membenarkan, salah satu ruang kelas SDN 5 Curahkalong, di Kecamatan Bangsalsari ambruk.
"Kejadiannya pada Rabu, 8 Januari sekita pukul 15.00 WIB. Yang ambruk ruang belajar untuk siswa kelas III," kata Edi seperti diberitakan Suarajatimpost.com—jaringan Suara.com, Kamis (9/1/2020).
Dia mengakui, ruang kelas yang ambruk itu belum pernah sekalipun direhab sejak dibangun pada tahun 1986. Berarti usia gedung sudah 33 tahun.
Masih beruntung, kejadian ambruknya ruang kelas tidak sampai menimbulkan korban luka maupun korban jiwa.
Hanya masalahnya, siswa kelas III harus masuk ke sekolah pada siang hari karena meminjam ruang kelas I untuk tetap bisa belajar.
Edi Budi menegaskan, apa pun yang terjadi, proses belajar mengajar tetap berjalan meskipun bergantian ruang kelas.
"Sementara bergantian dulu, sambil kami melakukan percepatan kebijakan pimpinan untuk bagaimana membangun kembali ruang kelas yang ambruk," tuturnya.
Alumnus STPDN (sekarang IPDN) itu meminta maaf atas kejadian tersebut, yang secara umum lembaganya luput memasukannya ke dalam program rehab.
Baca Juga: Usai Nasbung Warga untuk Rapat DPRD Jember, Istri Dewan Akan Kirim Makanan
Semestinya, kata Edi Budi perbaikan gedung sekolah tidak sampai menunggu ambruk.
"Jika semua pihak bekerja dengan baik, mulai pengawas sekolah, kepala sekolah, operator Dapodik, dan Dinas Pendidikan," ucapnya merendah.
Dia kini memerintahkan kepada seluruh kepala sekolah untuk memantau update Data Pokok Pendidikan (Dapodik) masing-masing.
Pasalnya, Dapodik menjadi acuan bagi Dinas Pendidikan menyusun program untuk sekolah termasuk rehab gedung.
"Dapodik lengkap, mulai kondisi sekolah, jumlah siswa, kebutuhan tenaga pengajar dan lain sebagainya. Update supaya tahu kebutuhan sekolah" kata dia.
Lebih lanjut, Edi Budi menyampaikan SDN Curahkalong 5 dalam Dapodik tidak menyebut butuh rehab.
"Sehingga tidak masuk program baik yang anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun APBD 2019," kata dia.
Berita Terkait
-
PT KAI Daop 9 Sebut Ada 17 Titik Rawan di Jalur KA Pasuruan-Banyuwangi
-
Usai Nasbung Warga untuk Rapat DPRD Jember, Istri Dewan Akan Kirim Makanan
-
Kisah Warga yang Bagikan Nasi Bungkus untuk DPRD Jember Saat Rapat Angket
-
Selain Sabotase Mik, DPRD Jember Menduga Ada yang Ganggu Kerja Tim Angket
-
Tak Ikuti Rekom Mendagri, Jadi Pemicu Keluarnya Hak Angket DPRD Jember
Terpopuler
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- Pemain Arsenal Pilih Bela Timnas Indonesia Berkat Koneksi Ayahnya dengan Patrick Kluivert?
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
- Setajam Moge R-Series, Aerox Minggir Dulu: Inikah Wujud Motor Bebek Yamaha MX King 155 Terbaru?
- Cara Membedakan Sepatu Original dan KW, Ini 7 Tanda yang Harus Diperiksa
Pilihan
-
Data Pribadi RI Diobral ke AS, Anak Buah Menko Airlangga: Data Komersil Saja!
-
Rafael Struick Mandul, Striker Lokal Bersinar Saat Dewa United Gilas Klub Malaysia
-
5 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Kuat untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Vietnam Ingin Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Tapi Warganya: Ekonomi Aja Sulit!
Terkini
-
Ketika Bingung Memilih, Inilah Cara Meminta Jawaban Langsung dari Allah
-
Gubernur Khofifah Perkuat Sentra Pangan Tuban dengan Penyerahan Alsintan ke 15 Gapoktan
-
BRI: Peluncuran KDMP oleh Presiden Jadi Momen Penting dalam Membangun Fondasi Ekonomi Kerakyatan
-
Viral Banyak Sarjana Susah Cari Kerja? Ini 5 Solusi dari Allah untuk Anda
-
Desain Kamar Tidur Anak dengan Furnitur Custom: Worth It Nggak, Sih?