SuaraJatim.id - Setelah CCTV berpixel tinggi, kini Pemkot Surabaya melengkapi alat respons cepat bagi warga Kota Surabaya yang membutuhkan pertolongan dengan memasang panic button bernama Tombol Halo Darurat.
Alat tersebut diaplikasikan untuk merespons terhadap berbagai aksi kejahatan dan musibah seperti penculikan, kecelakaan, begal, kebakaran dan semua hal yang tak diinginkan.
Keberadaan alat penunjang layanan tanggap darurat yang digagas Dinas Perhubungan Kota Surabaya tersebut diharapkan bisa cepat merespons semua kejadian yang terkait dengan pelayanan kepada warga.
"Ini sebagai alat untuk melaporkan kejadian, atau adanya tindak kejahatan di wilayah itu, bencana, dan masyarakat bisa melakukan pengaduan secara live, yang berinteraksi secara langsung dengan Command Center 112 Surabaya," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad kepada Kontributor Suara.com, Selasa (21/1/2020).
Irvan mengemukakan, dalam keadaan darurat, Warga Surabaya dapat menggunakan fasilitas tersebut dengan mudah. Hanya dengan menekan tombol yang tersedia pada tiang Halo Darurat, warga bisa langsung terhubung ke operator Command Center 112 dan akan direspon secara cepat oleh Command Center.
"Alat itu dilengkapi dengan kamera, pengeras suara, microphone untuk berbicara dengan operator Command Center, serta kamera di sekitar alat. Sehingga operator mengetahui, pelapor dan kejadian seperti apa di sekitar tombol tersebut," katanya.
Tombol Emergency Pole ini juga dilengkapi dengan lampu nyala, saat diaktifkan. Itu menunjukkan sebagai penghubung warga dengan petugas Command Center 112. Target utama Halo Darurat ini diperuntukan kepada korban tindak kejahatan atau korban musibah.
"Pemkot memasang alat tersebut, jika ada saksi ataupun korban kejahatan, bisa melapor langsung ke Command Center. Makanya kami pasang di area ramai," ungkapnya.
Dalam kelengkapannya, Halo Darurat memiliki kamera pemantau dan close circuit television (CCTV) 360 untuk melihat pelapor dan lingkungan di sekitar pelapor guna mengantisipasi adanya laporan palsu saat tombol emergency tersebut ditekan.
Selain itu, Emergency Call atau Tombol Halo Darurat juga menggunakan tenaga solar sel yang berfungsi mengkonversi cahaya matahari menjadi listrik sehingga alat ini bisa beroperasi 24 jam non-stop tanpa terkendala saat terjadi pemadaman listrik.
Baca Juga: Di Surabaya, Orang Susah Bisa Bikin Surat Miskin secara Online
Sementara, Kepala BPB Linmas Kota Surabaya Edi Christijanto menjelaskan, saat panic button ditekan, maka sirine yang ada di ruang Command Center menyala. Dengan menyalanya sirine, maka operator yang berjaga akan tersambung dengan pelapor.
"Nanti sirine akan menyala di Command Center, sehingga operator langsung tersambung dengan alat tersebut. Operator bisa melihat orang yang menekan," ujar Edi.
Selain kamera, pada setiap alat Tombol Halo Darurat juga tersedia pengeras suara dan juga microphone, yang tersambung langsung dengan Command Center maupun Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Sehingga pelapor bisa berkomunikasi dua arah, untuk melaporkan langsung masalah yang terjadi di tempatnya.
"Penekan tombol, akan terhubung langsung dengan Command Center 112, untuk melaporkan permasalahan yang terjadi. Dipastikan segera mendapat bantuan," katanya.
Saat ini panic button tersebut sudah terpasang di beberapa titik yakni di Jalan Mayjen Sungkono (depan Gedung Juang 45), Jalan Matrix-Jalan Kebraon V (depan The Mastrip Square), Jalan Wiyung (depan Sentra Kuliner Wiyung), Jalan Kenjeran (depan RS Mitra Keluarga), Jalan Indrapura (depan Sentra Kuliner Indrapura) dan Jalan Jagir Wonokromo (depan Mangga Dua).
Sebelumnya, Pemkot Surabaya telah melakukan uji coba Emergency Call atau Tombol Halo Darurat di dua lokasi, yakni di Jalan Ir Soekarno-Kedung Baruk dan Jalan Dupak Rukun Babatan.
Berita Terkait
-
DPRD Mau Laporkan soal Terminal, Kadishub Surabaya: Tak Masalah, Kami Siap
-
Tak Serahkan Pengelolaan Dua Terminal, DPRD Jatim Ancam Laporkan Pemkot
-
Tegakkan Perda Rokok, Puskesmas di Surabaya Buka Klinik Berhenti Merokok
-
Wujudkan Walkable City, Surabaya Bangun Parkir di Tengah Jalan
-
Antisipasi Mati Listrik, Pemkot Surabaya Tambah Solar Cell di Traffic Light
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Klub Miliano Jonathans Selangkah Lagi Cetak Sejarah di Liga Eropa
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
Terkini
-
Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025
-
DPRD Jatim Soroti Defisit dan Ketergantungan SiLPA di P-APBD 2025 yang Membengkak