Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Sabtu, 04 April 2020 | 19:48 WIB
Kondisi pelabuhan Kepulauan Bawean sebelum dinyatakan lockdown. [Istimewa]

SuaraJatim.id - Setelah mengurangi jadwal perjalanan kapal, otoritas Kepulauan Bawean, Kabupaten Gresik,  Jawa Timur, membuat langkah lebih berani.

Wilayah yang paling banyak dihuni para tenaga kerja Indonesia itu memutuskan lockdown atau penguncian wilayah. Tujuannya agar virus corona atau covid-19 tidak mampir ke warga kepulauan.

Camat Sangkapura Kepulauan Bawean, Hamim mengatakan, keputusan diambil untuk melindungi warganya.

Ia mengatakan, penghujung bulan Maret, muasyawarah pimpinan kemcamatan melakukan rapat. 

Baca Juga: Gresik Zona Merah Corona, Kapal ke Kampung TKI Pulau Bawean Dibatasi

Hasilnya, mereka bersepakat menutup akses Bawean, menghentikan pengoperasian kapal dan melakukan pengawasan di dua jalur masuk Bawean, laut maupun udara.

“Untuk penghentian operasi kapal kami sudah melakukan kordinasi dengan Dishub Gresik, mereka sepakat kapal cepat berhenti operasi di atas tanggal 7 Apil besok,” katanya saat dihubungi melalui selulernya, Sabtu (4/4/2020).

Di Kepulauan Bawean sendiri persebaran covid-19 tidak begitu masif. Memang tidak ada warga yang terpapar atau postif corona.

Catatan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik sendiri, di Kecamatan Sangkapura ada 15 orang dalam pemantauan (ODP). Sedangkan di Kecamatan Tambak ada 25 pasien ODP. Total ada 40 ODP.

Kendati demikian, keputusan lockdwon adalah buah hasil dari antisipasi penyebaran virus corona.

Baca Juga: Masuk ke Pulau Bawean, Seluruh Penumpang Kapal Diperiksa Suhu Tubuh

Jika tidak ditutup, pulau yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai TKI itu, orang akan bebas pulang pergi tanpa kontrol.

Sementara itu, Kabid Angkutan Dishub Gresik Muhammad Amri mengatakan sampai saat ini kapal cepat Bawean masih beroperasi.

Dia memberikan kesempatan bagi kapal cepat untuk menumpang angkutan manusia sebelum dilarang.

“Itu pun, kami minta kepada mereka agar tidak mengangkut kapal di atas kapasitas. Artinya penumpang tidak boleh di atas 70 persen. Kursi penumpang diatur untuk menjaga jarak agar menghindari kontak tidak terlalu berdekatan dengan penumpang lainnya,” jelasnya.

Bagaiamana dengan distribusi logistik? Dishub masih memperbolehkan KM Gili Iyang tetap beroperasi. Kapal lambat tetap beroperasi mengangkut logistik ke Bawean.

“Jadi, jika ada warga Bawean yang hendak berobat ke luar pulau, mereka bisa menumpang ke kapal ini,” katanya.

Kontributor : Amin Alamsyah

Load More