SuaraJatim.id - Nasib memilukan dialami oleh remaja baru gede atau ABG di Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Gadis yang mulai beranjak dewasa dan baru berumur 14 tahun itu dijadikan 'budak seks' oleh ayah tirinya yang berinsial PN.
Mirisnya aksi cabul itu dilakukan saat korban masih duduk di bangku kelas IV SD hingga kelas VII SMP. Modusnya, pelaku yang seharusnya menjadi pelindung justru mengancam tidak akan memberikan uang jajan apabila keinginannya tak dituruti.
Lebih miris lagi, kasus pencabulan anak ini dilakukan pelaku di saat sang ibunda korban tengah banting tulang bekerja sebagai TKI di Hong Kong.
Bertahun-tahun menanggung beban tak terperi, ulang sang ayah tiri cabul di Blitar itu akhirnya terbongkar.
Baca Juga: Senior Ramai-ramai Cabuli Adik Kelas, 7 Jadi Tersangka, Satu Dilepas Polisi
Kasus ini terungkap setelah ulah PN dipergoki kakak kandung korban di kamar rumahnya. Tak terima adiknya dicabuli, ia langsung melaporkan ulah bejat PN ke Polres Blitar.
Dari hasil pemeriksaan polisi, PN mencabuli anak tirinya karena sudah lama tak berhubungan badan dengan istri setelah ditinggal bekerja di Hong Kong.
"Istri pelaku ini sudah lama kerja di Hong Kong. PN ditinggal di rumah bersama anak tiri atau korban. Kakak korban atau saksi ini sudah menikah dan tinggal di Kediri," kata Kasatreskrim Polres Blitar, AKP Donny Kristian Bara Langi, Minggu (12/4/2020).
Kepada polisi, PN mengaku memang sudah lama tak berhubungan badan semenjak ditinggal sang istri ke Hong Kong. PN lalu nekat mencabuli anak kandung istrinya yang saat itu masih berusia 10 tahun atau duduk di kelas empat SD.
Tak cukup sekali, ulah cabul PN terus dilakukan berulang hingga menjadikan anak tirinya sebagai budak seksnya. PN mencabuli korban selama empat tahun hingga korban duduk di bangku SMP. Dari pengakuannya kepada polisi, total ia sudah delapan kali mencabuli korban.
Baca Juga: Polisi 7 Kali Cabuli Mertua, Tepergok Istri Simpan Foto-foto Lansia di HP
Ia juga mengaku semua aksi bejat itu dilakukan di rumahnya. Kondisi rumahnya yang sepi karena hanya ada korban dan PN, memudahkan PN beraksi.
Berita Terkait
-
Cemburu Buta! Pria di Blitar Bacok Mantan Istri dan Ibu Mertua!
-
Jaringan Predator Seks Anak di NTT: Sosok VK Diduga Jadi 'Makelar' Eks Kapolres Ngada!
-
Komisi Hukum DPR Endus Ada Ketidakberesan Vonis Bebas Oknum Polisi di Kasus Pencabulan Anak Papua
-
Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Cabuli 3 Anak, Kemen PPPA Turun Tangan Ungkap Fakta Penting Ini
-
Masuk Kejahatan Berbahaya, Psikolog Minta AKBP Fajar Widyadharma Dikenakan Pasal Berlapis
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Pria Pasuruan Ditemukan Tewas Setelah Menggunakan Jasa PSK
-
BRI Membantu UMKM Seperti Gelap Ruang Jiwa Menjangkau Pasar Global
-
Setelah Gabung dalam BRI UMKM EXPO(RT), Kini Usaha UMKM Unici Songket Silungkang Meroket
-
KBS Jadi Pilihan Destinasi Wisata di Surabaya, Fotografer Keliling Ketiban Rezeki Nomplok
-
Posko Mudik BUMN dari BRI Berikan Layanan Kesehatan dan Ruang Istirahat Saat Arus Balik Lebaran