Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 24 Mei 2020 | 18:54 WIB
Pembagian bansos. (BeritaJatim)

“Ada enam orang penerima. Tiga orang di antaranya sudah meninggal dunia, tapi namanya masih muncul. Kartu tidak bisa diberikan kepada ahli waris dan dikembalikan kepada bank,” kata Agus.

Agus dan para ketua RT sepakat tidak mendampingi petugas ke rumah penerima bantuan, karena tak ingin disalahpahami warga.

“Kalau kami mengantarkan, nanti warga mereka kami yang melakukan pendataan,” katanya.

Agus akhirnya mengontak warga yang menerima bantuan agar datang ke rumahnya.

Baca Juga: Masya Allah, 5.402 Orang Pasien Corona RI Sembuh saat Lebaran

“Jadi kartu itu diterima di rumah saya. Tapi kartunya belum ada isinya apa-apa,” katanya.

Persoalan di lapangan ini yang hendak disampaikan Agus dan pengurus RT kepada Bupati Faida, saat pemberian sembako dan uang kepada santri Pondok Pesantren Riyadush Sholihin yang tidak pulang kampung. Mereka berharap ada solusi dari sang bupati.

Apalagi, ternyata ada warga miskin penerima bantuan sosial tunai bernama Sukasih yang belum menerima haknya karena persoalan administratif.

“Data dalam calon penerima sudah benar, warga saya di Jember Kidul. Tapi saat pencairan di kelurahan, nama warga saya itu tidak ada,” kata Agus.

Ketua RT 05 Fatmawati harus ikut sibuk mendatangi Bank BRI untuk mengklarifikasi hal ini. Ia disarankan menanyakan hal itu ke kelurahan.

Baca Juga: Peringatan! 2 Kecamatan Surabaya Ini Paling Banyak Pasien Corona

“Dari kelurahan, saya dilempar ke Dinas Sosial. Saya ingin memperjuangkan hak Bu Sukasih. Tapi sampai menjelang lebaran, tidak bisa. Dilempar sana-sini. Saya juga punya keterbatasan waktu,” katanya.

Load More