Persoalan di lapangan ini yang hendak disampaikan Agus dan pengurus RT kepada Bupati Faida, saat pemberian sembako dan uang kepada santri Pondok Pesantren Riyadush Sholihin yang tidak pulang kampung. Mereka berharap ada solusi dari sang bupati.
Apalagi, ternyata ada warga miskin penerima bantuan sosial tunai bernama Sukasih yang belum menerima haknya karena persoalan administratif.
“Data dalam calon penerima sudah benar, warga saya di Jember Kidul. Tapi saat pencairan di kelurahan, nama warga saya itu tidak ada,” kata Agus.
Ketua RT 05 Fatmawati harus ikut sibuk mendatangi Bank BRI untuk mengklarifikasi hal ini. Ia disarankan menanyakan hal itu ke kelurahan.
“Dari kelurahan, saya dilempar ke Dinas Sosial. Saya ingin memperjuangkan hak Bu Sukasih. Tapi sampai menjelang lebaran, tidak bisa. Dilempar sana-sini. Saya juga punya keterbatasan waktu,” katanya.
Menurut Fatmawati, dari 22 janda miskin di RT 05 yang sebenarnya berhak menerima bantuan sosial, hanya 11 orang yang masuk daftar penerima. Satu bantuan tidak tepat sasaran, karena diperuntukkan warga yang mampu secara ekonomi.
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) perluasan juga belum terealisasi.
“Kami hanya mengumumkan nama-nama penerima bantuan dari kelurahan,” kata Agus.
Agus akhirnya harus bekerja keras mengupayakan bantuan mandiri untuk warga miskin yang tak masuk dalam daftar penerima bantuan. Bantuan dari donatur membuat pengurus RW bisa mendistribusikan 245 paket sembako kepada warga yang luput dari pendataan.
Baca Juga: Masya Allah, 5.402 Orang Pasien Corona RI Sembuh saat Lebaran
“Ini juga untuk mengantisipasi ketahanan pangan. Kami punya teman-teman donatur untuk membantu,” katanya.
Penyiasatan juga dilakukan Fatmawati, yakni menawarkan pembagian bantuan kepada warga lain yang belum berhak. “Dengan keikhlasannya, si penerima mau berbagi bantuan (dengan warga lain yang berhak namun belum memperoleh bantuan),” katanya.
Pengurus RT pun menyebutkan dengan jelas nama warga yang menerima pembagian bantuan itu agar diketahui publik.
Pengurus RT tidak memaksakan jika ada warga yang menolak berbagi. “Kalau tidak ikhlas, tidak apa-apa,” kata Fatmawati.
Dari sinilah, Fatmawati mengetahui kebesaran hati warga miskin dibandingkan warga mampu yang menerima bantuan sosial tunai.
Dia sudah menawarkan kepada warga mampu yang menerima bantuan agar berbagi dengan warga miskin yang belum menerima bantuan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 8 Agustus: Klaim Pain Tendo, Diamond, dan SG2
- Eks BIN: Ada Rapat Tertutup Bahas Proklamasi Negara Riau Merdeka
- Siapa Pembuat Film Animasi Merah Putih One For All yang Tuai Kontroversi?
- Saat Kibarkan One Piece Dianggap Ancaman, Warung Madura Ini Viral Jadi 'Musuh Dunia'
- 47 Kode Redeem FF Max Terbaru 8 Agustus: Dapatkan Skin Itachi dan Parafal
Pilihan
-
Pilih Nomor 21, Jay Idzes Ikuti Jejak Pemain Gagal Liverpool di Sassuolo
-
Christian Adinata Juara Thailand International Series 2025: Comeback Epik Sang Tunggal Putra
-
PSG Tendang Gianluigi Donnarumma, Manchester United Siap Tangkap
-
Persib Sikat Semen Padang, Bojan Hodak Senang Tapi Belum Puas: Lini Depan Jadi Sorotan
-
Senyum Manis Jay Idzes Tanda Tangan Kontrak dengan Sassuolo
Terkini
-
Cinta Bola, Cinta OPPO! Serunya OPPO Fan Zone di BRI Super League
-
Anti Tagihan Bengkak: Panduan Cerdas Memilih Mesin Cuci Hemat Listrik
-
BRI Perluas Layanan ke Taiwan, Disambut Antusias Ribuan Pekerja Migran Indonesia
-
Polri-Bulog Gelar Pasar Murah di Madiun, Distribusikan 6 Ton Beras
-
Demam One Piece vs Nasionalisme, Khofifah: Jangan Kibarkan Jolly Roger di Samping Merah Putih!