Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Kamis, 25 Juni 2020 | 08:18 WIB
Proses sumpah pocong di Masjid Madegan. (Foto: Beritajatim.com)

SuaraJatim.id - Lantaran berselisih paham, dua orang perempuan asal Desa Tebanah, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Jawa Timur menjalani ritual sumpah pocong di Masjid Madegan. Kedua perempuan itu adalah Suranten (60) dan Hikmah (21), yang diketahui masih famili.

Sumpah pocong untuk mengakhiri perselisihan itu bermula ketika Suranten dituduh memiliki ilmu santet oleh Hikmah. Alasannya, Hikmah mengalami sakit tenggorokan usai menyantap nasi yang diberi oleh Suranten saat hajatan.

“Setelah makan nasi dari orang tua saya, tenggorokan Hikmah terasa sakit,” ucap Juhari, anak dari Suranten, sebagaimana dilansir Beritajatim.com, Rabu (24/6/2020).

Juhari menegaskan, bahwa tuduhan yang dilontarkan kepada orang tuanya, merupakan keterangan dari seorang dukun di wilayah Kecamatan Banyuates yang sebelumnya menjadi tempat Hikmah berobat.

Baca Juga: Gak Ngaku Perkosa Siswi SD di Gubuk, Pak RW Tantang Polisi Sumpah Pocong

“Berdasar keterangan sang dukun itulah, Hikmah langsung menuduh ibu saya memiliki ilmu santet,” katanya.

Sementara itu, takmir Masjid Madegan sekaligus pemandu sumpah pocong, H. Abdul Hamid menjelaskan, kedua belah pihak telah berniat secara bulat untuk melakukan sumpah pocong. Tujuanya, agar tidak ada lagi selisih paham.

"Kedua belah pihak memilih sumpah pocong untuk mengakhiri perselisihan," katanya.

Sekedar diketahui, masjid Madegen yang berada di Kelurahan Polagan, Kecamatan/Kabupaten Sampang, merupakan tempat atau ritual sumpah pocong. Konon, jika yang melakukan sumpah berbohong maka akan mengalami musibah.

Baca Juga: Dituduh Jadi Dukun Santet, Suami Istri Ini Nekat Lakukan Sumpah Pocong

Load More