SuaraJatim.id - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang memberikan dukungan kepada pengusaha karaoke dapat buka kembali di tengah pandemi Covid-19.
Sikap tersebut berseberangan dengan Wali Kota Malang Sutiaji yang enggan memberikan izin operasional. Sebab, tidak ada jaminan protokol kesehatan pencegahan virus dapat diterapkan.
Ketua DPRD Kota Malang I Made Rian Diana Kartika mengatakan, pentingnya agar perekonomian masyarakat dapat beraktivitas kembali, tak terkecuali pelaku usaha di sektor hiburan yang meliputi karaoke, kafe dan restoran.
Namun, tentunya dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Semangat kami (DPRD) bagaimana keseimbangan itu berjalan, yakni pemulihan ekonomi dengan tetap memperhatikan kepentingan kesehatan," kata Made ditemui usai audiensi dengan Forum Komunikasi Pengusaha dan Pekerja Hiburan, Cafe dan Restoran (Foksa Pencar) Kota Malang, Selasa (25/8/2020).
Made memahami alasan Wali Kota Sutiaji yang menolak memberikan izin operasional karaoke. Lantaran khawatir penularan virus tak dapat terkendali.
"Beberapa pertimbangan wali kota tentu kami perhatikan. Namun, ekonomi masyarakat juga perlu diperhatikan. Karena pelaku usaha khawatir terjadi PHK," jelasnya.
Beberapa poin tuntutan pelaku usaha telah dipertimbangkan. Menindaklanjuti hal itu, pihaknya bakal menggelar pertemuan dengan Forpimda, mulai TNI, Polri dan tentunya walikota.
"Kami akan segera rapat," tutupnya.
Baca Juga: Puskesmas Kedungkandang Malang Ditutup, Ada Tim Medis Positif Corona
Sementara itu, Koordinator Foksa Pencar Kota Malang Yopi Christoforus Najong mengatakan, ada lima poin tuntutan yang disampaikan kepada pimpinan dewan.
Seperti, meminta dibuka kembali jam operasional seperti sebelum adanya pandemi COVID-19 dan pembebasan pajak sampai Desember 2020 untuk memulihkan iklim perekonomian pada bidang usaha hiburan, cafe dan restoran.
"Saat ini masa- masa semua susah, khususnya pekerja," ujarnya.
Hingga saat ini, lanjut dia, telah ada 20 outlet (karaoke) yang mengalami keterpurukan. Nasib karyawan juga tak jelas. Ditaksirnya, hampir 1.000 pekerja terdampak ekonomi akibat pandemi COVID-19.
"Oleh karena itulah, mari sama-sama membangkitkan kembali perekonomian Kota Malang (akibat pandemi COVID-19) dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan," pungkasnya.
Kontributor : Aziz Ramadani
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
Terkini
-
KIK EBA Jadi Syariah Perdana di Indonesia dari BRI Manajemen Investasi
-
Bukan Sekadar Letusan Biasa: PVMBG Ungkap Rekaman Gempa Getaran Banjir Semeru yang Bikin Khawatir
-
Pilu Petani Lombok, Ladang Rusak Diterjang Awan Panas Semeru
-
Di Tengah Keriuhan, Relawan Kesehatan Jadi Penopang Pengungsian Erupsi Semeru
-
Cerita Lansia 90 Tahun Saat Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Semeru