SuaraJatim.id - Jumlah warga yang mendonorkan darahnya ke Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kabupaten Nganjuk berkurang drastis karena wabah virus Corona atau Covid-19. Banyak pendonor yang memilih berhati-hati di masa pandemi.
Kendati demikian, stok kantong darah di Nganjuk masih dalam kategori aman, bisa dikatakan berlebih. Bahkan dua bulan terakhir UTD PMI Kabupaten Nganjuk bisa mengirimkan kantong darah ke kabupaten lain.
Koordinator Tata Usaha UTD PMI Nganjuk, Herin Purnawati menuturkan, sebelum pandemi Covid-19 pihaknya bisa mendapatkan 1.200-1.500 pendonor per bulannya. Namun sekarang rerata hanya 900-an pendonor.
"Rata-rata selama pandemi sekitar 900-an itu yang donor, dan 900-an (kantong darah) yang distribusi," kata Herin saat ditemui wartawan di ruang kerjanya di Kantor UTD PMI Kabupaten Nganjuk, Kamis (3/9/2020).
Meskipun jumlah pendonor berkurang, Herin memastikan stok kantong darah di Kabupaten Nganjuk aman. Per hari ini masih ada 148 kantong darah, terdiri dari golongan A 35, B 44, O 52, dan AB 17 kantong.
"Intinya pendonor kita berkurang, tetapi secara kebutuhan (kantong darah) kita masih mampu untuk mencukupi," tuturnya.
"Bahkan kita sempat droping (kantong darah) ke Kabupaten Mediun, Bulan Juli-Agustus. Juli 50, yang Agustus 40 kantong darah berbagai golongan," katanya.
UTD PMI Kabupaten Nganjuk memiliki cara tersendiri supaya pasokan kantong darah aman. Seperti dengan aktif mengingatkan pendonor melalui aplikasi percakapan bahwa stok kantong darah di PMI menipis.
Cara seperti itu, kata Herin, ternyata efektif untuk mengajak warga yang rutin donor darah kembali mendonorkan darahnya.
Baca Juga: Nganjuk Uji Coba Buka Sekolah, Khofifah: SMADA Bisa Ditiru SMA Lain
"Kemudian ada juga koordinator pendonor. Biasanya mereka mencari tempat-tempat donor seperti desa-desa. Itu yang sudah pernah donor tapi lama tidak donor mendonorkan darahnya lagi," ujarnya.
Herin memastikan aktivitas donor darah di masa pandemi Covid-19 aman. Petugas UTD PMI Kabupaten Nganjuk selalu menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai alat pelindung diri setiap kali mengambil darah.
"Kita pakai APD itu bukan hanya untuk mengamankan kita, tapi juga mengamankan pendonor. Kemudian disinfektan, tetap pakai handsanitizer, masker juga. Jadi tetap menggunakan protokol kesehatan," katanya.
Kontributor : Usman Hadi
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
World Sight Day 2025, Gubernur Khofifah Dukung Sinergi Lintas Pihak Bagikan 1.000 Kacamata Gratis
-
Sinyal Bahaya BNPT: Teroris ISIS Incar Anak Muda Lewat Game Online, Orang Tua Waspada!
-
Gubernur Jatim: PRJ Surabaya 2025 Jadi Penguat Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Serap Tenaga Kerja
-
Rezeki Akhir Pekan Tiba, Klaim Saldo DANA Kaget Gratis Sekarang, Siap untuk Jajan Hari Ini
-
Sego Sambel Lovers Wajib Merapat, 5 Warung Bersih, Murah, dan Bikin Nagih di Surabaya