Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 27 Oktober 2020 | 17:41 WIB
Tak peduli hujan, ribuan buruh bertahan cuma ingin bertemu Gubernur Khofifah (Foto: Dimas Angga)

SuaraJatim.id - Ribuan buruh yang melakukan demo menolak Omnibus Law di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, menolak Sekretaris Daerah (Sekda) ataupun perwakilan. Mereka hanya meminta ditemui oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa.

Beraksi di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, Jalan Pahlawan Surabaya, Selasa (27/10/2020) sore, massa menolak ditemui Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim, Himawan Estu Bagijo.

"Kami hanya meminta ibu gubernur, bukan yang lain. Kalau memang menjadi pemimpin kami, maka keluar dan temui kami," ujar salah satu orator di atas truk.

Bahkan saat Himawan berusaha berbicara dengan pengeras suara, massa yang menolak dengan bernyanyi keras, sehingga suara dari perwakilan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur tersebut tenggelam oleh beberapa sound sistem milik massa.

Baca Juga: Tolak Omnibus Law, 15 Ribu Buruh di Jatim Kembali Geruduk Kantor Gubernur

"Ibu Khofifah, Ibu Khofifah, cepet metuo," nyanyi mereka.

Demo yang menolak Omnibus Law, dimulai sejak pukul 13.30 berlangsung hingga sekarang. Bahkan saat batas waktu aksi demo, massa belum sama sekali bubarkan diri.

Bahkan, jika Gubernur Khofifah tidak keluar mendatangi massa, maka massa mengancam akan menginap di depan Kantor Gubernur Jawa Timur.

"Kami akan menginap, jika gubernur tidak menemui kami. Untuk teman-teman buruh, agar tetap duduk rapi, agar petugas tidak melakukan tindakan," terangnya.

Selain itu, nyanyian untuk massa, agar tidak terprovokasi dengan keadaan. "Hati-hati, hati-hati, hati-hati provokasi," katanya.

Baca Juga: 5 Pelaku Anarkis Demo Ditangkap Polisi Bukan Dari AJM, Terus Siapa Mereka?

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More