"Track record, katanya Eri anak muda. Contoh, amblesnya Gubeng itu salah Eri. Banyak gedung cagar budaya jadi hotel, itu kelakuan Eri. Tempat pidato bung Tomo diratakan dijadikan tempat parkir," katanya.
"Pantas seperti itu? Saya sebagai warga Surabaya sangat menolak. Tunjukkan bahwa rakyat Surabaya ingin perubahan yang lebih manusiawi," katanya.
Sementara itu, soal tudingan Machfud-Mujiaman disebut-sebut sebagai pemecah belah PDI Perjuangan, dibantah oleh Mat Mochtar. Ia menegaskan tak ada satupun dari pihak paslon nomor urut 02 melakukan hal itu.
Justru, kata dia, dukungan itu muncul atas inisiatifnya sendiri karena kekecewaan rekom yang diberikan ke Eri-Armuji, bukan kepada Whisnu Sakti Buana.
Baca Juga: Tim Machfud-Mujiaman Bantah Kampanye Pakai Bantuan BNPB: Tak Masuk Akal..!
"Memecah belah itu hanya ketakutan mereka (pengusung Er-Ji). Saya yang merapat sendiri ke Pak Machfud untuk memberikan dukungan, bukan Pak Machfud datang minta dukungan ke kami," ujarnya.
Ia menuding bahwa yang memecah belah PDIP justru Risma. Hal itu dibuktikan Mochtar dengan menyebut bahwa wali kota Surabaya itu tak menghargai Almarhum Soetjipto dan Bambang DH serta Megawati.
"Saya tidak melawan PDIP, saya melawan arogansi. Contohnya saat ada caleg dari PDIP, dari Eri sendiri, fotonya cuma Bu Risma. Foto Bu Mega, Bung Karno enggak ada. Padahal itu kebanggaan PDIP. Hal-hal seperti ini dilawan. Jangan dikaburkan," tegasnya.
Dengan pemecatan tak membuat Mochtar takut. Justru ia berharap kepada seluruh kader PDIP untuk tak pernah ragu ketika berjuang untuk kebenaran.
"Harapan saya pada seluruh kader, jangan pernah ragu ketika berjuang untuk kebenaran. Jangankan dipecat, dibunuh pun saya juga tetap tidak takut. Ini kebenaran," katanya.
Baca Juga: Bawaslu Selidiki Dugaan Bantuan BNPB Dipakai Kampanye Paslon di Surabaya
Di kesempatan sama, Ketua Banteng Ketaton Surabaya, Herlambang juga menyayangkan pernyataan Djarot yang menyebut bahwa MAJU melakukan politik devide et impera ala kolonialisme Belanda.
Berita Terkait
-
Latar Pendidikan Lita Machfud Arifin, DPR yang Pertanyakan Nilai Transfer Naturalisasi Kevin Diks
-
Siapa Lita Machfud Arifin? Anggota DPR Diledek Netizen karena Tanya Nilai Transfer Naturalisasi Kevin Diks
-
Megawati Tanggapi Soal Bung Karno Milik Semua Rakyat: Siapa yang Bilang Bukan?
-
Megawati Kritik DPR Rapat Ambil Keputusan Revisi UU MK Secara Diam-diam Saat Reses: Prosedurnya Tidak Benar!
-
Kelakar Megawati Ingin Tukar Posisi dengan Puan, Kode Keras Dukungan Calon Ketum PDIP
Tag
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Liga Inggris: Kalahkan Ipswich Town, Arsenal Selamatkan MU dari Degradasi
-
Djenahro Nunumete Pemain Keturunan Indonesia Mirip Lionel Messi: Lincah Berkaki Kidal
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED Terbaik April 2025
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V50 Lite 4G vs vivo V50 Lite 5G, Serupa Tapi Tak Sama!
-
PT LIB Wajib Tahu! Tangan Dingin Eks Barcelona Bangkitkan Liga Kamboja
Terkini
-
Pemprov Jatim Siap Urus Penerbitan Ulang Ijazah Pekerja Ditahan, Gubernur Khofifah: Solusi Konkret
-
Penyelenggara Barati Cup International 2025 Buka Suara Perihal Kisruh Jadwal Pertandingan
-
Batik Tulis Lokal Go Internasional dengan Dukungan BRI
-
Makin Ramah Pengguna, BRImo Hadir dengan Bahasa Indonesia dan Inggris
-
Pendaftaran Tanah Elektronik: Khofifah Dorong Notaris & PPAT Jatim Lebih Efisien!