SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan rasa duka cita atas meninggalnya KH Nawawi Abdul Jalil, kiai khos yang selama ini dikenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri, Pasuruan.
Ungkapan duka tersebut disampaikannya melalui akun Instagram khofifah.ip pada Minggu (13/6/2021).
"Telah berpulang ke rahmatullah KH Nawawi Abdul Jalil, pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, Minggu (13/6). Beliau adalah salah satu kiai kharismatik dan berpengaruh yang dimiliki Jawa Timur," tulisnya.
Selain atas nama pribadi, dia juga mewakili Pemerintah Jawa Timur juga memanjatkan doa agar almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
"Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur kami mengucapkan turut berbelasungkawa dan duka cita sedalam-dalamnya. Semoga almarhum almaghfurlahu husnul khotimah, seluruh amal ibadah diterima Allah SWT, diberi kelapangan kubur, dan dimasukkan kedalam surga. Begitu juga dengan keluarga dan santri yang ditinggalkan, semoga diberikan keihlasan, kelapangan dan ketabahan hati. Al-Fatihah."
Untuk diketahui, KH Nawawi Abdul Jalil Sidogiri merupakan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Selain itu, dia Beliau juga pernah menjadi anggota tim Ahwa pada Muktamar ke-33 NU tahun 2015 di Jombang.
Dilansir dari nu.or.id, sejak tahun 2005, KH Ahmad Nawawi Abdul Jalil melanjutkan kepemimpinan Ponpes Sidogiri, Kraton, Pasuruan. Dia menggantikan pengasuh sebelumnya, KH Abdul Alim bin KH Abdul Jalil yang wafat pada tahun yang sama.
Kiai Nawawi mengasuh pesantren yang kini terkenal menjadi model pesantren mandiri melalui pengembangan BMT-BMT Syariah yang menyebar terutama di hampir setiap kabupaten di Jawa Timur.
ia juga dikenal sebagai pengasuh yang sangat dekat dengan para santrinya. Bahkan, kerap mengontrol sendiri kamar-kamar santri di malam hari.
Baca Juga: Ulama Banten Sambangi Kantor Kejati, Sampaikan Aspirasi Soal Korupsi Dana Hibah Ponpes
Lebih lanjut, dia juga menginginkan para santri beribadah dan memuthala’ah pelajaran di malam hari. Demikian pengakuan salah seorang santri.
Sebagaimana dimaklum, pesantren Sidogiri didirikan pada 1745 M oleh Sayyid Sulaiman bin Abdurrahman Basyaiban (yang wafat pada 1766 M). Sayyid Sulaiman tidak lain keturunan keempat Syekh Syarif Hidayatullah yang biasa dikenal dengan Sunan Gunung Jati.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
7 Fakta Penting Jenderal Mallaby dan Detik Detik yang Memicu Pertempuran 10 November
-
Viral! SPPG Kencong Kediri Bagi-bagi Jumat Berkah dengan Tempel Uang di Tray MBG
-
OTT KPK: Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan 6 Orang Lain Dibawa ke Jakarta
-
Gara-gara Mutasi Jabatan, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Terjaring OTT KPK
-
Kopdes Merah Putih di Jatim Mendapatkan Apresiasi, Pengamat Ungkap Peran Vital Gubernur Khofifah