Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 17 Juni 2021 | 05:05 WIB
Kondisi ibu hamil yang melahirkan di mobil taksi online [Foto: Jatimnet]

SuaraJatim.id - Peritiwa ini sepertinya bakal menjadi kenangan seumur hidup bagi Subagyo (46), sopir taksi online warga Griya Permata Meri, Kota Mojokerto. Ia tak menyangka bakal ada orang melahirkan di mobilnya.

Peristiwa ini terjadi pada Rabu, 16 Juni 2021. Pengalaman itu diceritakannya kepada Daniel Lukas Rorong Humas Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur. Subagyo mengantar ibu hamil ke rumah sakit, namun belum sampai lokasi sudah melahirkan duluan.

Ceritanya seperti ini. Subagyo menerima pesanan dengan titik penjemputan di Rumah Makan Dewi Sri di Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, sekitar pukul 10.27 WIB. "Kebetulan rumah penumpang di depan rumah makan tersebut," ucapnya.

Ia menyebut dari titik penjemputan di Rumah Makan Dewi Sri dengan tujuan ke Rumah Sakit Kamar Medika di Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Jarak dari titik penjemputan menuju titik pengantaran cukup jauh sekitar 6,7 kilometer.

Baca Juga: 'Polisi Cepek' Mojokerto Diserempet Truk, Lari Mengadang Malah Tewas Ditabrak

Mengetahui kondisi penumpangnya sedang hamil besar dan mengaku mulai merasakan ingin melahirkan, Subagyo lalu memacu kendaraannya cukup kencang.

Bahkan, berkali-kali dia membunyikan klaksonnya berharap agar mendapatkan jalan sambil berpesan pada penumpangnya agar terus membacakan salawat dan doa-doa.

Namun, tak disangka baru separuh perjalanan, tiba-tiba ibunya (penumpang wanita) berteriak histeris dan tak lama kemudian bayinya lahir. Subagyo panik sudah pasti. Sesaat ia memilih menepikan mobilnya dan berhenti di pinggir jalan.

"Tapi penumpang saya bilang, terus saja, Pak, menuju rumah sakit", ujar Subagyo menirukan perkataan penumpang tersebut yang saat itu didampingi suaminya.

Meski agak panik, Subagyo tetap mencoba fokus mengendarai mobilnya agar cepat sampai ke Rumah Sakit Kamar Medika sehingga ibu dan bayi yang melahirkan di dalam mobilnya bisa cepat ditangani.

Baca Juga: Astaga! Tabrak Truk, Sejoli Tewas Jatuh Berpelukan di Mojokerto

Setelah sampai, tanpa pikir panjang Subagyo langsung berlari ke dalam Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk meminta tenaga medis segera menolong ibu yang baru melahirkan dan bayinya.

Mengingat kondisi yang tidak memungkinkan, akhirnya petugas medis memutuskan untuk memberikan pertolongan pertama berupa pemotongan tali pusar bayi di dalam mobil.

Selama menunggu proses tersebut dilakukan di dalam mobilnya, Subagyo terus berdoa dan sesekali memotret momen tersebut memakai handphonenya yang digunakan untuk menerima orderan.

Setelah tali pusar bayi terpotong dan kondisi ibu sudah dalam kondisi stabil, akhirnya petugas medis membawa masuk ke dalam rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

Usai penumpang tersebut dibawa masuk ke dalam, suami penumpang yang ikut mendampingi lalu memberikan ongkos pengantaran. Di aplikasi tercantum untuk biayanya Rp 30 ribu. Hanya saja, suami penumpang tersebut malah memberikan uang sebesar Rp 200 ribu.

"Awalnya, saya sempat menolak dan memberikan kelebihan ongkos tersebut. Namun kata suami penumpang tersebut, ambil saja, pak. Anggap saja rejeki dan ucapan terima kasih kami karena sudah mengantarkan sampai di rumah sakit," katanya.

Setelah itu, Subagyo meninggalkan lokasi dan mencari tempat sepi untuk membersihkan mobilnya yang terkena air ketuban, darah, dan bekas-bekas proses persalinan di dalam mobilnya.

Pria berusia 49 tahun itu mengaku tidak masalah dengan kondisi mobilnya tersebut. Dia mengaku bersyukur bisa membantu dan menjalankan profesinya sebagai sopir taksi online dengan baik.

"Saya tidak sempat tanya (jenis kelamin). Yang terpenting, alhamdulilah, ibu dan bayi tersebut dalam kondisi selamat serta sehat walafiat," kata Subagyo. Ia memperkirakan usia pasangan suami istri tersebut masih muda, sekitar 25 tahunan.

Sementara itu, Humas PDOI Jawa Timur Daniel Lukas Rorong yang membagikan kisah ini secara pribadi dan atas nama organisasi mengucapkan terima kasih atas dedikasi Subagyo.

Daniel juga berharap agar rekan-rekan sopir taksi online tetap menjalankan profesinya tersebut dengan mengutamakan motto "Melayani Sepenuh Hati" dan berharap agar pandemi ini segera berlalu

"Mengingat pendapatan yang diperoleh rekan-rekan driver taksi online menurun selama masa pandemi ini," katanya.

Daniel juga berpesan agar rekan-rekan driver online tetap menjalankan protokol kesehatan dengan senantiasa memakai masker, menyediakan hand sanitizer, dan sering-sering cuci tangan.

"Jangan lupa juga istirahat dan teratur menjaga pola makan. Kalau kondisi tubuh lelah, lebih baik istirahat sejenak. Dan hindari kebiasaan bergerombol saat menunggu orderan," katanya.

Load More