SuaraJatim.id - Sejumlah tokoh Madura di Kota Surabaya menyesalkan peristiwa perusakan posko penyekatan dan swab test di Jembatan Suramadu, Jumat (18/06/2021).
Salah satu tokoh Madura yang menyesalkan peristiwa itu adalah Ketua Pemuda Pusura Hoslih Abdullah. Ia mengaku prihatin terhadap perusakan tersebut.
Menurut dia, kejadian itu membuat prihatin masyarakat lain yang berada di Surabaya. Apalagi kejadian perusakan itu terekam video dan beredar di media sosial.
"Sebagai orang Madura yang merupakan warga Surabaya, kami prihatin dengan kejadian itu," kata Cak Dullah panggilan akrab Hoslih Abdullah, seperti dikutip dati Antara, Sabtu (19/06/2021).
"Mudah-mudahan tidak terulang kembali. Kemudian, mungkin juga tenaga nakes yang di sana barangkali ditambah dan aparat keamanan juga, TNI Polri dan pihak berwenang. Kalau itu terjadi pengrusakan-pengrusakan kan sudah menunjukkan kriminalitas, harap bisa ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku," ujarnya.
Hal sama juga disampaikan Sekretaris Jenderal Madura Asli (MADAS), Sulaiman Darwis. Ia mengaku prihatin dan menyesalkan terjadinya kericuhan di posko penyekatan Suramadu itu.
"Kami menyesalkan perbuatan saudara-saudara kita yang sudah membuat kericuhan di lokasi penyekatan Suramadu," kata Darwis menegaskan.
Ia mendorong kepolisian agar dapat mengusut tuntas orang-orang yang menjadi provokator dalam kericuhan itu. Sebab, ia menilai, kericuhan itu telah mengakibatkan kerusakan fasilitas dan ini termasuk dalam perbuatan melawan hukum.
"Polisi wajib mengusut tuntas perbuat saudara-saudara yang menjadi provokator sehingga mengakibatkan perusakan fasilitas, baik bagaimana pun itu perbuatan melawan hukum," ujarnya.
Baca Juga: Ulama Madura Ajak Warga Taati Penanganan Covid-19 di Suramadu
Sementara itu, Ketua DPW Ikatan Keluarga Madura (Ikama) Jawa Timur Buchori Imron mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu takut dan khawatir dengan tes usap yang dilakukan di posko penyekatan Suramadu.
Menurut dia, pemeriksaan itu semata-mata untuk melindungi warga baik yang ada di Bangkalan, Madura maupun Surabaya. "Ini Pemkot Surabaya menjaga masyarakat Surabaya termasuk yang keturunan Madura yang berdomisili di Surabaya, jangan sampai ketularan COVID-19," kata Anggota DPRD Surabaya ini.
Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Irvan Widyanto sebelumnya mengatakan tindak perusakan di posko penyekatan Jembatan Suramadu karena warga tergesa-gesa sehingga terjadi kesalahpahaman.
"Mereka rata-rata tergesa-gesa mau bekerja dan berangkat sebelum shubuh. Lalu di sini ada penumpukan sehingga harus menunggu. Saat itu ada yang tidak sabar dan ingin cepat-cepat sampai yang lain terpengaruh," ujarnya.
Sebelumnya, beberapa video perusakan posko penyekatan Jembatan Suramadu sisi Surabaya viral di sejumlah media sosial. Pada video tersebut, meja dan kursi sudah berserakan dan sejumlah dokumen berhamburan.
Beberapa petugas dan tenaga kesehatan yang tak kuasa membendung warga akhirnya menyelamatkan diri. Sejumlah aparat TNI-Polri tampak mencoba menenangkan warga di lokasi dan tidak lama kemudian keadaan sudah terkendali.
Berita Terkait
-
Ulama Madura Ajak Warga Taati Penanganan Covid-19 di Suramadu
-
Ini Tampang Pemilik Resto Online 'Abal-Abal' Surabaya yang Viral Itu
-
Tekan Covid-19, PSI Jatim Usul ke Pemprov Agar Bangkalan Bisa Dilockdown
-
Begini Kronologis Perusakan Pos Penyekatan dan Tes Swab di Suramadu
-
Anniversary Persebaya Bentrok, Ini Alasan Polisi Adang Bonek ke Gelora 10 Nopember
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
CEK FAKTA: Viral Program MBG Diganti Uang Tunai, Benarkah?
-
Hingga Akhir Oktober 2025, BRI Salurkan KUR Sebesar Rp147,2 Triliun pada 3,2 Juta Debitur
-
Petani Hilang Tinggal Kerangka di Hutan Temon Ponorogo, Topi Spiderman Pengungkap Identitas!
-
Posko Gunung Semeru Bakal Terpusat di Lumajang, Ini Usulan BNPB
-
BRI: Keamanan Nasabah Jadi Prioritas Utama, Hati-hati terhadap Pesan atau Tautan Mencurigakan