Masjid yang berada di Surabaya ini menawarkan suasana masjid bernuansa Tionghoa. Masjid ini berarsitektur mirip dengan kelenteng lengkap dengan warna merah pada bagunan luarnya.
Warna merah yang mendominasi warna masjid, menyimbolkan kebahagiaan. Sementara warna kuning di beberapa bagiannya mempunyai makna suatu kedamaian. Bangunan masjid Cheng Ho memiliki makna tersendiri di tiap bentuknya.
Misalnya, masjid ini berukuran 11x11 meter diambil dari ukuran Ka'bah saat pertama kali dibangun Ibrahim. Sementara atap masjid ini dibentuk persegi delapan menyerupai sarang laba-laba.
Angka delapan dianggap sebagai angka keberuntungan dalam budaya Tionghoa. Sementara sarang laba-laba dikenal sebagai penyelamat Nabi Muhammad SAW dari dari kejaran kaum Quraisy.
Di masjid ini pengunjung bisa menemukan detail-detail menarik lainnya. Masjid Cheng Ho berada di Jalan Gading No.2, Ketabang, Genteng, Surabaya. Lokasinya yang tak jauh dari Gedung Balaikota Surabaya menjadikan masjid ini sebagai wisata religi yang banyak dikunjungi.
Masjid Kemayoran (Surabaya)
Masjid Kemayoran merupakan masjid tertua di Surabaya setelah Masjid Ampel. Masjid Kemayoran memiliki sejumlah keunikan dan nilai sejarah.
Masjid Kemayoran dibangun pada 1772 oleh pemerintah Belanda. Masjid ini dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai ganti dari masjid yang dibongkar di alun-alun Surapringga (Surabaya) di area Tugu Pahlawan.
Masjid Kemayoran juga sudah ditetapkan sebagai bangunan Cagar Budaya oleh Pemerintah Kota Surabaya. Masjid Kemayoran memiliki satu menara sebagai tempat untuk muadzin mengumandangkan adzan.
Baca Juga: Penganiaya Pemosting Lomba Burung Gresik Diamankan, Pelakunya Ada Pasangan Suami Istri
Masjid ini sempat beberapa kali mengalami perombakan sejak pertama kali didirikan. Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Kemayoran juga digunakan sebagai tempat diskusi, pengajian, dan kegiatan sosial budaya lainnya.
Masjid Aschabul Kahfi (Tuban)
Masjid yang terletak di Jalan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Tuban, Jawa Timur ini dibangun oleh KH. Shubhan.
Masjid ini disebut berada di perut bumi karena memang terletak di dalam sebuah gua. Gua yang sempat terbengkalai itu disulap menjadi tempat ibadah yang artistik.
Awal pembangunan masjid ini di mulai dari sekitar tahun 2002. Dahulunya tempat itu merupakan Gua pembuangan sampah oleh masyarakat. Kemudian KH.Subhan membersihkanya dan membangun masjid yang kini dijadikan pondok pesantren juga.
Masjid ini seperti masjid-masjid lainnya yakni memiliki kubah dan gerbang lengkap dengan papan namanya. Untuk Arsitek masjid ini digagas oleh KH. Subhan dan beberapa Negara luar. Setidaknya ada 4 negara yang ikut dalam Arsitek masjid ini, salah satunya singapura.
Berita Terkait
-
Penganiaya Pemosting Lomba Burung Gresik Diamankan, Pelakunya Ada Pasangan Suami Istri
-
Pedagang Kawasan Wisata Religi Ampel Kibarkan Bendera Putih: Sudah Menyerah
-
Penyandang Tunagrahita di 'Kampung Idiot' Ponorogo Disuntik Vaksin
-
Bersimbah Darah, Ternyata PMI Asal Pamekasan Ini Melahirkan di Tempat Karantina Surabaya
-
Viral Jemaah Sebut Covid-19 Hanya Muncul di Rumah Sakit, Corona Tak Ada di Masjid
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Geger 7 Ekor Ular Piton Muncul di Tempat Sampah Sekolah Surabaya, Waspada Musim Hujan!
-
Kecelakaan Tragis di Tol Jombang, Pejalan Kaki Tewas Usai Tabrakkan Diri ke Truk Box!
-
Derita Warga Korban Erupsi Gunung Semeru: Rumah Tertimbun, Yang Tersisa Selimut dan Bantal!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Pelukan di Bawah Abu Gunung Semeru: Kisah Dramatis Imron Hamzah Gendong Putra Lari dari Wedus Gembel