SuaraJatim.id - Peringatan ini disampaikan Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur. Mereka meminta warga Jatim berhati-hati sebab ada laporan penipuan berkedok pendonor plasma konvalesen.
Indikasi ini muncul lantaran si pendonor kemudian meminta sejumlah uang untuk ditransfer. Hal ini disampaikan Sekretaris PMI Provinsi Jatim, dr Edi Purwinarto. Ia berpesan kepada masyarakat yang membutuhkan plasma konvalesen, untuk menghubungi UDD PMI.
Ia juga meminta warga agar tidak langsung berhubungan dengan calon pendonor. Lebih baik menghubungi PMI lebih dulu sebab ada laporan kasus penipuan tersebut.
"Mohon maaf, terakhir ini ada informasi ternyata menjadi ajang bisnis. Inilah yang barangkali menyimpang dari misi kemanusiaan. Bahkan ada terjadi yang kita terima, ada penipuan sudah ditransfer terus kemudian pendonor tidak ada," ujar Edi, Rabu (28/7/2021).
Baca Juga: Pasien Covid Melandai, Alhamdulillah Ruang Isolasi RSUD Dr Soetomo Surabaya Mulai Lengang
Di sini ia mengimbau agar masyarakat lebih tenang jika membutuhkan donor plasma konvaselen. "Saya berharap pada masyarakat yang membutuhkan melalui RS terus ke UDD, biar aman," ujarnya.
Penipuan tersebut terjadi disaat beberapa orang yang membutuhkan plasma, sehingga tak ragu-ragu berani mentransfer sejumlah uang, sebelum bertemu pendonor.
"Kemarin informasi dari Sidoarjo. Yang membutuhkan Sudah transfer plasma konvalesen. Tidak disebut nominalnya. Harus langsung ke PMI. Saya mendengar laporan dr sidoarjo. Sementara Sidoarjo, ini kan yang diketahui yang terungkap. Calo juga termasuk," katanya.
Ia juga menerima pesan berisi brosur tawaran palasma konvalesen. Harga yang ditawarkan pun fantastis, bahkan menyentuh hingga Rp 20 juta.
"Tempo hari, saya juga membaca ada tawaran Rp 20 juga satu kantong PK (plasma konvalesen), ditawari lewat brosur. Tapi sudah saya hapus," ujarnya.
Baca Juga: Info Terbaru Jadwal dan Lokasi Vaksinasi Covid-19 Gratis di Jatim
Untuk modus penipuan plasma konvalesen, Edi mengatakan, biasanya penipu memanfaatkan dari media sosial. Sebab, saat ini banyak yang membutuhkan plasma konvalesen dan mengatakannya di sosmed, hal itu pun menjadi peluang untuk penipu.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Benarkah Undian Berhadiah Bank Jatim Daftar Lewat Tautan?
-
Hadapi Puncak Panen, Bulog Kanwil Jatim Optimalisasi Sarana Pengeringan dan Pengolahan
-
BJTM Catatkan Aset Rp 118 Triliun Sepanjang 2024
-
Ekonomi Rakyat Tak Baik-baik Saja Saat Ramadan, Said Abdullah Perintahkan Kepala Daerah Banteng Jatim Berbagi
-
Soal Dugaan Kredit Fiktif Rp569 Miliar, Bank Jatim Hormati Proses Hukum
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Pria Pasuruan Ditemukan Tewas Setelah Menggunakan Jasa PSK
-
BRI Membantu UMKM Seperti Gelap Ruang Jiwa Menjangkau Pasar Global
-
Setelah Gabung dalam BRI UMKM EXPO(RT), Kini Usaha UMKM Unici Songket Silungkang Meroket
-
KBS Jadi Pilihan Destinasi Wisata di Surabaya, Fotografer Keliling Ketiban Rezeki Nomplok
-
Posko Mudik BUMN dari BRI Berikan Layanan Kesehatan dan Ruang Istirahat Saat Arus Balik Lebaran