SuaraJatim.id - Beberapa waktu lalu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan warga Surabaya sangat hebat. Warga bergotong-royong ikut membantu penanganan Covid-19 di Surabaya.
Bahkan para pelajar pun ikut mengumpulkan bantuan dana untuk penanganan pandemi. Eri sampai menyebut bantuan dana yang dikumpulkan pelajar ini mencapai Rp 1 miliar, termasuk sembako, minyak dan gula.
Pertanyaannya, bagaimana cara pelajar itu mengumpulkan bantuan hingga mencapai Rp 1 miliar? Koordinator penggalangan bantuan pelajar SD-SMP seluruh Surabaya Aloysiana Gita di Surabaya, Kamis (19/8) menceritakan, aksi ini bermula ketika mereka melihat banyak dari teman sesama pelajar yang mengalami kesulitan.
Sebab, di masa pandemi ini banyak orang tua dari pelajar yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Selain itu, kata Gita, beberapa orang tua pelajar sampai meninggal dunia karena terpapar COVID-19. Bahkan, kondisi ekonomi keluarga dari pelajar tersebut menurun.
Baca Juga: 15 Pendaki Asal Surabaya Sempat Tersesat di Lereng Wilis Usai Kibarkan Merah Putih
Oleh karena itu, Gita yang juga merupakan Ketua Organisasi Pelajar Surabaya (Orpes) terketuk hatinya untuk meringankan beban sesama pelajar dengan menggelar aksi penggalangan donasi yang melibatkan seluruh pelajar SD-SMP Negeri maupun swasta.
"Jadi, kami benar-benar ingin membantu meringankan beban ekonomi teman-teman kami,” ujarnya.
Para pelajar menyerahkan bantuan melalui sekolah masing-masing. Di sana, sudah tersedia keranjang yang ditata rapi lengkap disertai petunjuk tulisan, agar mereka dapat langsung memasukkan bantuannya sesuai dengan kriteria jenis sembako.
Menurutnya, masing-masing sekolah sudah menyediakan drop box. Semisal, mereka memberikan beras, tinggal diletakkan di drop box yang bertuliskan beras. Begitu juga kalau mereka memberikan gula, bisa ditaruh di drop box yang bertuliskan gula.
Gita menegaskan, penggalangan bantuan ini bersifat sukarela. Sehingga, tidak ada paksaan kepada para pelajar untuk memberikan bantuan. Meski begitu, antusiasme para pelajar untuk bergotong royong dalam aksi ini sangatlah tinggi. Selain itu, jumlahnya pun tidak ditentukan, mereka bebas mau menyumbang berapa pun.
Baca Juga: Ayo Dulur! Buruan Ikuti Vaksinasi Massal Dosis 2 di Surabaya, Masih Dibuka 4 Hari Kedepan
Dalam penggalangan bantuan itu mereka mengalami kesulitan untuk berkoordinasi dengan setiap sekolah. Alhasil, mereka mendapat bantuan dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya untuk menginformasikan kepada seluruh kepala sekolah SD-SMP melalui Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) terkait aksi penggalangan bantuan tersebut.
Berita Terkait
-
Sepakat Bebaskan Ronald Tannur, Hakim PN Surabaya Pakai Istilah Satu Pintu
-
Harga Tiket Pesawat Surabaya-Jakarta Capai Rp7 Juta di Hari Pertama Masuk Kerja
-
Harga Tiket Kapal Laut Makassar-Surabaya April 2025 dengan Jadwal Terbaru
-
Kabar Duka! Legenda Persebaya Putut Wijanarko Meninggal Dunia
-
Debut Timnas Indonesia, Joey Pelupessy Malah Kesengsem dengan Sosok Asal Surabaya
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
-
Dear Petinggi BEI, IHSG Memang Rapuh dan Keropos!
Terkini
-
Asisten Masinis Tewas Usai KA Jenggala Tabrak Truk, PT KAI Tempuh Jalur Hukum
-
Dua Gudang Penyimpanan Bahan Baku Sandal Milik Pabrik Sepatu Legendaris di Surabaya Ludes Terbakar
-
Pemprov Jatim Didesak Ikuti Jabar Tentang Pajak Kendaraan Bermotor, Kiai Asep Pasang Badan
-
Tembok Roboh di Area Pasar Kupang Gunung Surabaya, 1 Orang Tewas
-
Kartini Modern dan Peran KUR BRI Dalam Mendukung Suryani Sebagai Pejuang Ekonomi