Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 10 Februari 2022 | 19:38 WIB
Banjir Luapan Kali Lamong Merendam Tiga Desa di Kabupaten Mojokerto. [Beritajatim.com]

SuaraJatim.id - Banjir akibat luapan Kali Lamong tidak hanya dirasakan warga Gresik saja. Namun warga Kabupaten Mojokerto pun terkena imbasnya.

Di Mojokerto, banjir terparah dirasakan warga di Desa Talunbladong Kecamatan Dawarblandong. Banjir ini terjadi lantaran tanggul yang baru dibangun tahun ini jebol.

Seperti disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Yoie Afrida Soesetyo Djati. Ia mengatakan, ada tiga desa terendam air luapan Kali Lamong.

"Desa Pulorejo, Talunbrandong dan Banyulegi. Ketinggian ini, pasang surut sesuai dengan kondisi arus kiriman," katanya seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Kamis (10/2/2022).

Baca Juga: Sungai Lamong Meluap Lagi, 8 Desa di 2 Kecamatan di Gresik Terendam Banjir

Masih kata Yoi, karena banjir yang merendam tiga desa tersebut berasal dari arah Kali Lamong. Rabu (9/2/2022), ketinggian air antara 40 cm sampai 50 cm, hingga Kamis siang surut hingga menyisakan 15 cm namun sore naik lagi.

Terutama di Desa Banyulegi. Sementara di wilayah lain, ketinggian air berkisar 20 centimeter sampai 30 centimeter.

"Kondisi yang terparah ada di Dusun Talunbrak, Desa Talunbrandong karena jembatan juga tidak layak sehingga masyarakat sebagian belum bisa keluarga," ujarnya.

"Karena harus lewat wilayah Kabupaten Gresik. Hujan deras dan air kiriman dari luar tapi minimal tidak separah tahun-tahun yang lalu," katanya menambahkan.

Menurutnya, banjir yang terjadi di tiga desa tersebut merupakan banjir langganan setiap tahun sehingga masyarakat sudah terbiasa.

Baca Juga: Prasasti Bertuliskan Aksara Jawa Kuno Ditemukan di Situs Gemekan Mojokerto, Sudah Dievakuasi ke BPCB

Namun BPBD Kabupaten Mojokerto bersama Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mojokerto menyiapkan dapur umum untuk warga terdampak di Desa Pulorejo.

Sementara itu, Camat Dawarblandong, Norman Hanandito menambahkan, pihaknya memperkirakan air akan semakin naik.

"Kayaknya sekarang meningkat, karena air masih terus naik dari hulu, kemungkinan di daerah Bojonegero atau Lomongan hujan," katanya menambahkan.

Load More