
SuaraJatim.id - Kasus kematian Herman (24), warga Desa Gadu Timur Kecamatan Ganding Kabupaten Sumenep menjadi sorotan publik. Ia tewas setelah dihujani peluru polisi.
Herman, pria yang oleh keluarganya disebut-sebut alami gangguan kejiwaan akibat stres berat itu tewas ditembak polisi sebab dikira bandit. Keluarga pun protes dan kecewa dengan tindakan polisi tersebut.
Video penembakan Herman ini beredar di media sosial dan jejaring media berbagi pesan WhatsApp. Dalam video tersebut Herman tersungkur di jalanan dan tetap ditembak oleh polisi.
Ada sejumlah fakta lapangan terkait kasus Herman ini. Mulai dari kesaksian keluarga dan sikap kepolisian terkait kasus tersebut.
Baca Juga: Herman Tewas Diberondong Peluru, Keluarga Anggap Polisi Kejam dan Melanggar HAM
Nah, berikut ini sejumlah fakta lapangan kasus kematian Herman yang tewas di tangan polisi:
1. Keluarga tuding polisi langgar HAM
Keluarga Herman menilai polisi telah melanggar hak asasi manusia (HAM) karena memberondong dengan tembakan meski sasaran sudah tersungkur.
"Tindakan polisi itu sangat kejam. Masak keponakan saya sudah tersungkur seperti itu, masih ditembaki berkali-kali. Itu sudah tidak sesuai hak asasi," kata Fauzan, paman Herman, Selasa (15/03/2022).
Menurutnya, seharusnya polisi cukup melumpuhkan keponakannya apabila memang dirasa membahayakan. Tidak perlu menghujani dengan tembakan yang menyebabkan kematian.
"Harusnya kan cukup dilumpuhkan. Cukup ditembak kakinya. Lha ini tidak. Conk Herman itu ditembak berkali-kali padahal sudah tersungkur. Itu sengaja dibunuh namanya," kata Fauzan menambahkan.
2. Video penembakan viral
Pada Minggu (13/03/2022), video penembakan Herman ini viral. Penembakan yang dilakukan polisi terhadap seorang pria di depan Swalayan Sakinah, Jalan Adirasa, itu membetot publik.
Sedikitnya ada tiga video yang beredar hampir di semua grup whatsApp. Video tersebut rata-rata diberi caption: "begal ditembak mati polisi". Belakangan status begal itu dibantah keluarganya.
Dalam salah satu video itu, terlihat polisi menembak pria yang mengenakan jaket hitam dan helm putih. Terdengar dengan jelas suara tembakan beberapa kali. Bahkan ketika pria itu tersungkur, masih terdengar berondongan tembakan.
Versi polisi, pria yang ditembak itu merupakan terduga begal sepeda motor. Korbannya seorang wanita. Saat akan merampas sepeda motor, tersangka menodongkan celurit pada korban.
3. Keluarga Herman lapor propam
Melihat video tersebut, keluarga Herman mengatakan akan protes ke kepolisian. Fauzan, paman dari Herman, merasa keberatan dengan label begal sebab menurut dia Herman sedang mengalami gangguan jiwa.
"Dalam waktu dekat, kami akan ke Polres. Kami akan mengadukan masalah ini. Penembakan kejam itu harus diproses hukum. Apalagi keponakan saya itu bukan begal. Dia orang yang mengalami depresi sejak ditinggal istrinya," kata Fauzan.
4. Lima polisi penembak Herman diperiksa Propam
Sementara Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti menjelaskan, penembakan itu dilakukan karena yang bersangkutan tidak mengindahkan tembakan peringatan.
"Anggota kami di lapangan sudah beberapa kali memberikan tembakan peringatan, tapi tidak diindahkan pelaku. Sementara korban yang akan dirampas sepeda motornya ini sudah berteriak-teriak ketakutan," terangnya.
Ketika ditanya apakah sudah sesuai ‘SOP’, tindakan memberondong tembakan padahal sasaran sudah jatuh tersungkur? Widiarti mengaku saat ini anggota masih dalam proses pemeriksaan.
"Anggota yang bertugas saat ini tengah menjalani pemeriksaan Propam terkait kejadian itu," ujarnya singkat.
5. Herman depresi habis cerai sebab istrinya selingkuh
Belakangan diketahui Herman hanya seorang pria yang depresi berat. Ia dikabarkan stres setelah bercerai dengan istrinya. Hal ini disampaikan oleh Fauzan.
"Herman ini bukan begal. Dia hanya depresi. Stress berat setelah bercerai dengan istrinya. Ia mendapati istrinya selingkuh dengan pria lain," katanya, seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Selasa (15/3/2022).
Ia menjelaskan, selama ini keponakannya itu tidak pernah punya catatan kriminal. Sehingga tuduhan bahwa keponakannya seorang begal tidak berdasar.
"Conk Herman itu cuma depresi. Belakangan ini memang dia sering ngamuk-ngamuk, bawa senjata tajam. Tapi dia bukan begal. Dia itu stres. Omongannya saja enggak nyambung," katanya menambahkan.
6. Herman sering mengamuk tidak menentu
Fauzan menceritakan, sejak depresi, tingkah laku Herman memang sulit dikendalikan. Karena itu, keluarga sepakat akan memasung Herman.
"Kami bahkan sudah izin ke ibunya Herman yang sekarang ada di Malaysia, untuk merantai Herman, supaya tidak keluyuran sambil ngamuk-ngamuk," tuturnya.
Berita Terkait
-
Herman Tewas Diberondong Peluru, Keluarga Anggap Polisi Kejam dan Melanggar HAM
-
Herman Tumbang di Jalanan Dihujani Tembakan Polisi Sumenep, Diduga Salah Tembak, 5 Polisi Diperiksa Propam
-
Terduga Begal Sumenep Ditembak Mati Polisi, Kerabat Ungkap Kebiasaan Mabuk dan Bawa Sajam
-
Kemarin, Viral Begal Diberondong Peluru Polisi Sumenep hingga Sekeluarga di Tuban Keracunan Telur Ikan
-
Viral Penembakan Terduga Begal di Sumenep Ternyata Pelaku Perampasan Motor Disertai Ancaman Sajam
Tag
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
- 10 Rekomendasi Mobil Bekas Budget Rp50 Jutaan, Irit Bahan Bakar dan Performa Oke!
Pilihan
-
Jejak Brutal Bek Naturalisasi Malaysia Facundo Garces: Saya Bukan Orang Gila
-
4 Rekomendasi Sepatu Lari Mills Cocok untuk Long Run, Nyaman sampai Finish
-
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China, Patrick Kluivert Coret 7 Pemain
-
12 Rekomendasi Motor Bekas Murah Rp3 Jutaan, Bodi Stylish Sparepart Gampang Dicari
-
Ada Bekas Juara Liga Champions, Ini Daftar Klub Elit Eropa yang Incar Jay Idzes
Terkini
-
Meluruskan Niat Kurban Patungan: Pesan Bijak dari Gus Baha
-
Banyak Beri Kontribusi, BRI Raih Penghargaan Sustainable Impact in Women-Led Urban Agriculture
-
Ribuan Anak di Jatim Menikah Dini, yang Tak Tercatat Lebih Banyak?
-
Jaringan Uang Palsu di Ngawi Dibongkar, Kepala Desa Terlibat
-
Ajukan Kartu Kredit BRI Easy Card Kini Bisa Lewat Website, Cepat dan Praktis!