Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Minggu, 08 Mei 2022 | 07:25 WIB
Sejumlah Petugas BPBD Surabaya mengevakuasi sembilan korban dari seluncuran Kolam Renang Kenjeran Park (Kenpark) Kota Surabaya pada Sabtu (7/5/2022). [ANTARA/HO-BPBD Surabaya]

SuaraJatim.id - Pihak manajemen wahana Water Park Kenjeran Surabaya buka suara. Melalui manajer HRD Kenjeran Park menjelaskan mengenai ambruknya seluncuran kolam renang yang mengakibatkan 16 orang terluka.

Saat ini, pihak manajer mengaku sudah melakukan kordinasi dengan pihak kepolisian, soal kejadian yang membuat geger Kenpark.

"Disebabkan oleh apa masih diperiksa. Kami juga sudah bicara dengan pihak kepolisian (kapolres tanjung perak)," kata Manajer HRD wahana Kenjeran Water Park atau KenPark Surabaya, Bambang Irianto kepada wartawan di lokasi, Sabtu (7/5/2022).

"Tim lagi mencari informasi error atau karena usia daripada wahana, nanti masih dilihat hasil dari investigasi dari pihak kepolisian," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Kenpark Surabaya Ditutup Sementara, Begini Kata Pengelola Soal Penyebab Seluncuran Air Ambrol

Dalam hal ini, pihak Kenjeran akan bertanggungjawab penuh perihal kecelakaan yang terjadi di Water Park.

"Dan di sini saya mewakili pihak manajemen, memang kami tidak ada harapan untuk kejadian ini. Entah faktor apa tidak tahu. Namun tidak usah khawatir pihak keluarga, owner sudah mengatakan jika akan bertanggung jawab penuh, mulai pengobatan, sampai pasca pengobatan. Owner akan tanggung jawab," tambahnya.

Bambang menyebut, untuk korban berjumlah 16 korban. 8 dirawat di RSU dr Soetomo, 8 di RSU dr Soewandi.

"Sebenarnya ada 18. Tapi yang 2 orang tidak kenapa-napa, sudah dibawa langsung oleh keluarga," sebutnya.

Bambang menjelaskan, perosotan atau seluncuran di kolam renang itu dibangun sejak 2016 secara berkala dan dilakukan pengecekan mulai alat-alatnya.

Baca Juga: Fix! Korban Perosotan Kenpark Surabaya Ambrol 16 Orang, Ini Identitas Para Korban Lengkap

"Ada tim uji. Ramadan kemarin dicek dan diperbarui. Maksimal 10 orang itu harusnya gantian ada yang turun terus naik. Cuman pengunjung kan senang barengan. Cuman masih diperiksa polisi," ungkapnya.

Ia menegaskan saat ini khusus wahana seluncuran tersebut ditutup. Namun jika ingin ke pantai dipersilahkan lewat.

"Dari pantauan saya, tiap dua minggu selalu dirawat. Kalau di atlantis sebulan sekali. Seluncuran ini tiga minggu sekali cek baut, seluncuran juga dites dan dibersihkan. Termasuk kolam air selalu dicek," tegasnya.

Ia menambahkan, jika perosotan yang ambrol tersebut terakhir dicek sebelum bulan Ramadhan kemarin. Jadi sekitar sebulan yang lalu.

"Terakhir pengecekan sebelum puasa kondisinya masih bagus. Selama puasa terus aktif mungkin volumenya sedikit. Tadi kan banyak yang genjot-genjot itu," katanya.

"Daya tampungnya perosotan itu maksimal 5-10 orang. Analisa saya itu lebih dari 10 orang dan bareng gandengan. Tadi ada penumpukan di atas. Ya namanya pengunjung latar belakangnya beda-beda kan. Kalau diingatkan, ditegur marah-marah," katanya menandaskan.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More